Pengertian Diaspora, Sejarah, dan Daftar Diaspora Penting
Diaspora |
A. Pengertian Diaspora
Diaspora dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah masa tercerai-berainya suatu bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia dan bangsa tersebut tidak memiliki negara, misalnya bangsa Yahudi sebelum negara Israel berdiri pada tahun 1948.
Istilah diaspora berasal dari bahasa Yunani kuno: διασπορά, diasperio "penyebaran atau penaburan benih") untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka; penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia, dan perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka.
Diaspora merupakan penyebaran satu bangsa atau etnis yang terdorong untuk meninggalkan tanah air mereka karena terpaksa dan juga penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia juga perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka tersebut.
Diaspora Menurut Para Ahli
1. Depdiknas (2012:325), diaspora adalah masa tercerai-berainya suatu bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia dan bangsa tersebut tidak memiliki negara, misalnya bangsa Yahudi sebelum negara Israel berdiri pada tahun 1948.
2. Laevi dan Swedenburg (1991), diaspora adalah suatu migrasi secara masif kelompok-kelompok orang kulit berwarna (non-kulit putih/Eropa) ke jantung pusat Eropa selama dan sesudah kolonialisme Barat.
3. Wang Gung Wu (Arie Setyaningrum 2004:182), diaspora Cina memiliki setidaknya empat pola migrasi, yakni sebagai kuli (Huagong), sebagai pedagang (Huangshang), sebagai perantauan (Huaqio), dan sebagai keturunan perantauan Cina yang bermigrasi ke tempat yang lainnya (Huayi).
B. Sejarah Istilah
Pada mulanya istilah Diaspora (dengan huruf besar) digunakan oleh orang-orang Yunani untuk merujuk kepada warga suatu kota kerajaan yang bermigrasi ke wilayah jajahan dengan maksud kolonisasi untuk mengasimilasikan wilayah itu ke dalam kerajaan.
Asal usul kata itu sendiri diduga dari versi Septuaginta dari Kitab Ulangan 28:25, "sehingga engkau menjadi diaspora (bahasa Yunani untuk penyebaran) bagi segala kerajaan di bumi". Istilah ini telah digunakan dalam pengertian modernnya sejak akhir abad ke-20.
Makna aslinya terlepas dari maknanya yang sekarang ketika Perjanjian Lama diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, dan kata "diaspora" digunakan untuk merujuk secara khusus kepada penduduk Yahudi yang dibuang dari Yudea pada 586 SM oleh Babel, dan Yerusalem pada 135 M oleh Kekaisaran Romawi.
Istilah ini digunakan berganti-ganti untuk merujuk kepada gerakan historis dari penduduk etnis Israel yang tersebar, perkembangan budaya penduduk itu, atau penduduk itu sendiri.
C. Daftar Penting
1. Bangsa Afghan yang meninggalkan negara mereka sepanjang abad ke-20 karena perang saudara yang berkepanjangan
2. Diaspora Afrika yang terdiri atas penduduk pribumi Afrika dan keturunan mereka, di manapun mereka berada di dunia di luar benua Afrika. Sebagian kaum Pan-Afrikanis dan Afrosentris juga menganggap bangsa-bangsa Negroid (atau "Afrikoid") Australoid (juga disebut "Vedoid"), dan bangsa-bangsa Kaukasoid hitam sebagai "bangsa-bangsa Afrika" yang berdiaspora. Kelompok-kelompok ini termasuk orang-orang Dravida dari India Selatan, Aborijin Australia, suku Melanesia, Orang Asli di Malaysia, dan suku Negrito di Filipina.
3. Orang-orang Arab yang bermigrasi keluar dari Dunia Arab, dan kini menetap di Eropa Barat, benua Amerika, Australia dan tempat-tempat lainnya.
4. Bangsa Armenia yang hidup di tanah air leluhur mereka, yang telah berabad-abad dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman, yang melarikan diri dari penganiayaan dan pembantaian selama beberapa periode emigrasi terpaksa, sejak tahun 1880-an hingga 1910-an, termasuk Genosida Armenia 1915. Banyak orang Armenia menetap di California, Prancis dan Lebanon.
5. Etnis Maluku di Indonesia yang melakukan perpindahan besar-besaran ke Eropa pada tahun 1952 karena menolak bergabung dengan Indonesia. Selain itu banyak yang mengungsi karena Perang Dunia II dan konflik bernuansa SARA pada tahun 1999-2003. Kini dapat dijumpai dalam jumlah besar di negara-negara Eropa Barat seperti Belanda, Belgia, Prancis kemudian Portugal, Amerika Serikat, Jerman dan beberapa negara lainnya.
6. Hampir 5% dari penduduk Australia sekarang menetap di luar Australia karena berbagai alasan. Gejala ini dikenal sebagai Diaspora Australia
7. Diaspora Basque, orang-orang Basque yang meninggalkan Wilayah Basque, biasanya ke benua Amerika karena alasan ekonomi atau politik. Ada juga misionaris Katolik Basque.
8. Bangsa Chechen yang meninggalkan Chechnya pada akhir abad ke-20 karena pemberontakan melawan Federasi Rusia
9. Orang Tionghoa di seberang lautan (Diaspora Tionghoa).
10. Diaspora Tatar Krimea, yang terbentuk setelah aneksasi Ke-khan-an Krimea oleh Rusia, pada 1783.
11. Bangsa Filipina di Australia, Amerika Serikat, Kanada dan Asia Tenggara. Para pekerja di luar negeri mempunyai partainya sendiri di Kongres Filipina.
12. Diaspora Kanada Prancis termasuk ratusan ribu orang yang meninggalkan Quebec untuk mencari "ladang yang lebih hijau" di Amerika Serikat, Ontario dan Prairie, antara 1840 dan 1930-an.
13. Diaspora Galicia, etnis Galicia yang meninggalkan negara mereka terutama karena alasan ekonomi menuju daerah-daerah lain di Spanyol atau di benua Amerika yang lebih kaya (khususnya Argentina dan Kuba) dan, belakangan, Eropa Barat (Jerman, Swiss, Prancis, Belgia).
14. Dalam bahasa Yunani modern, kata diaspora merujuk kepada penduduk keturunan Yunani yang besar jumlahnya dan menetap di Amerika Serikat, Australia dan negara-negara lain. Dalam pemerintah Yunani ada Departemen Urusan Diaspora.
15. Bangsa Roma (istilah lainnya: orang Gypsi), suatu kelompok masyarakat yang secara tradisional 'tersebar' di Eropa; mereka berasal dari Asia Selatan (atau mungkin India utara), dan kini semakin 'tersebar' setelah Holocaust Jerman Nazi.
16. Heimatvertriebene, pengungsi etnis Jerman dari bekas Kekaisaran Jerman pada masa dan setelah Perang Dunia II, yang semakin diperbesar jumlahnya oleh garis Oder-Neisse
17. Diaspora Irlandia terdiri dari para emigran Irlandia dan keturunan mereka di negara-negara seperti Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Australia, Selandia Baru, Argentina, Afrika selatan dan negara-negara Karibia serta daratan Eropa. Diaspora ini terdiri dari lebih dari 80 juta orang dan merupakan akibat dari migrasi massal dari Irlandia, yang disebabkan oleh bala kelaparan dan penindasan politik. Istilahnya pertama kali digunakan secara luas di Irlandia pada 1990-an ketika Presiden Irlandia saat itu, Mary Robinson mulai menggunakannya untuk menggambarkan semua keturunan Irlandia)
18. Diaspora Indonesia, mengacu pada kegiatan merantau yang dilakukan oleh etnik-etnik di Indonesia.
19. Diaspora Melayu. Yang mana bermigrasi ke banyak negara dan didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda seperti di Afrika Selatan, Belanda, Pulau Natal, Pulau Cocos, Suriname, dan Kaledonia Baru.
20. Diaspora Minangkabau. Dalam sejarah, aktivitas perantauan telah dilakukan oleh orang Minangkabau sejak abad ke-15. Menurut sebagian sarjana, sistem matrilineal yang diterapkan dalam adat Minang, menjadi faktor penyebab terjadinya perantauan orang Minang. Kini, lebih dari 1 juta jiwa Minangkabau perantauan hidup di Malaysia dan Singapura.
21. Diaspora Jawa. Terjadi pada abad ke-19 dan 20, yaitu ketika pemerintahan kolonial Hindia Belanda, mengirim ribuan orang Jawa ke Suriname, Kaledonia Baru, dan Sumatra Timur untuk menjadi kuli di perkebunan milik Belanda.
22. Diaspora Aceh, Terjadi pada masa konflik antara GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan Pemerintah Indonesia dari 4 Desember 1976 - 27 Desember 2005, pada saat itu banyak dari masyarakat Aceh dan GAM eksodus ke Swedia, Denmark, Georgia, Finlandia dan Negara Uni Eropa lainnya.
23. Diaspora Yahudi dalam penggunaan historisnya, merujuk pada periode antara kehancuran negara Yahudi oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 137, hingga pembentuk kembali negara Israel pada 1948. Dalam penggunaan modern, 'Diaspora' merujuk kepada orang-orang Yahudi yang tinggal di luar negara Israel sekarang. Dalam pemerintahan Israel ada 'Kementerian Urusan Diaspora', misalnya.
24. Bangsa Palestina yang meninggalkan Palestina pada Perang Arab-Israel 1948
25. "Polonia", diaspora bangsa Polandia, yang dimulai setelah pembagian Polandia, Pemberontakan Januari dan Pemberontakan November, diperluas oleh kebijakan Nazi, dan belakangan oleh pembentukan Garis Curzon
26. Diaspora Asia Tenggara mencakup jutaan orang di Suriname, Afrika Selatan, Trinidad dan Tobago, Guyana, Jamaika, Mauritius, Fiji, Singapura, Malaysia dan negara-negara lainnya yang meninggalkan India Britania pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, serta jutaan orang yang telah pindah ke Australia, Kanada, Selandia Baru, Amerika Serikat, Britania Raya dan Uni Emirat Arab dalam beberapa dasawarsa terakhir.
27. Diaspora Asia Tenggara mencakup para pengungsi dari berbagai peperangan yang terjadi di Asia tenggara, seperti Perang Dunia II dan Perang Vietnam.
28. Manusia perahu yang meninggalkan Vietnam dan pergi ke Hong Kong setelah Perang Vietnam.
29. Berbagai minoritas etnis dari wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia dan Soviet setelah Revolusi Rusia, yang berlanjut dengan pemukiman paksa secara massal di bawah Stalin.
30. Berbagai kelompok yang melarikan diri dalam jumlah besar dari wilayah-wilayah yang dikuasai negara-negara Poros (Axis) pada masa Perang Dunia II, atau sesudah perubahan-perubahan perbatasan setelah perang, dan membentuk diaspora mereka masing-masing.
31. Diaspora Somali yang mencakup etnis Somali yang tinggal di Ethiopia, Kenya, dan Djibouti, serta bagian-bagian lain Afrika. Juga mencakup satu juta orang yang hidup di Eropa, Australia, Selandia Baru, Amerika Utara, dan Timur Tengah sebagai pengungsi dari perang saudara. Jumlah keseluruhannya sekitar lima hingga tujuh juta. Jumlah ini hampir sama dengan populasi Somali sendiri.
32. Diaspora Afrika Selatan terutama terdiri dari para emigran Afrika Selatan, khususnya warga kulit putih berbahasa Afrikaans yang meninggalkan negaranya karena sejumlah alasan. Ada pula kelas menengah kulit hitam yang bertambah di Afrika Selatan, banyak di antaranya juga mulai beremigrasi, hingga menambahkan beban demografi warga Afrika Selatan di luar negeri. Bangsa Afrika Selatan pada umumnya menetap di Britania Raya, Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Kanada.
33. Diaspora bangsa Tibet yang dimulai pada 1959 ketika pemerintah Tiongkok dengan kejam menyerang dan memaksa rakyat tibet keluar dari negerinya dan menganeksasi negara itu menjadi bagian dari Tiongkok.
Dari berbagai sumber
Post a Comment