Pengertian Demoralisasi, Penyebab, dan Indikatornya

Table of Contents
Pengertian Demoralisasi
Demoralisasi

A. Pengertian Demoralisasi

Demoralisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti kemerosotan akhlak; kerusakan moral. Demoralisasi atau dekadensi moral adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang yang ditunjukan dari perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat.

Dengan kata lain, demoralisasi merupakan suatu kondisi di mana moral atau standar moral suatu lingkungan, baik dalam lingkup besar maupun kecil mengalami penurunan atau pengurangan. Dalam skala makro, demoralisasi dapat dimaknai sebagai suatu kondisi penurunan moral bangsa akibat arus globalisasi yang semakin gencar dan tidak terkontrol serta akibat masuknya budaya Barat yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Demoralisasi Menurut Para Ahli
1. Ahmad Muslid dkk (2015), demoralisasi adalah merosotnya atau menurunnya moral/akhlak seseorang yang tercermin pada perilaku yang bertentangan dengan norma dan nilai di dalam masyarakat. Contoh demoralisasi adalah pencurian, pembunuhan, pergaulan bebas, dan lain sebagainya. Demoralisasi perlahan-lahan meningkatkan kriminalitas di dalam suatu masyarakat.
2. Prof. Dr. H. Duski Samad, M.A g (2013), demoralisasi adalah kondisi di mana moral tak lagi menjadi pegangan hidup dalam melakukan suatu tindakan. Orang yang terjangkit penyakit demoralisasi dapat dikatakan sebagai manusia yang bejad yang tak lagi menghiraukan aturan moral serta norma yang berlaku di dalam kehidupan.
3. Brooks dan Gable, demoralisasi berhubungan dengan rendahnya standar moral dan penetapan nilai serta norma dalam masyarakat.
4. wiktionary.org, demoralisasi merupakan suatu kondisi kemerosotan akhlak atau kerusakan moral. Demoralisasi banyak terjadi di kalangan remaja yang cukup memprihatinkan semua pihak.

B. Penyebab Demoralisasi

1. Krisis ekonomi yang berkepanjangan.
2. Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sehingga mengakibatkan jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan kerja.
3. Menurunnya kewibawaan pemerintah yang ditandai dengan tidak berhasilnya pemerintah memenuhi tuntutan rakyat.
4. Meningkatnya angka kemiskinan.
5. Menurunnya kualitas para aparat penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman
6. Adanya sikap-sikap negatif, seperti malas, boros, dan tidak disiplin, serta sikap apatis yang akhirnya untuk mencapai sesuatu menggunakan jalan pintas.
7. Keengganan memahami, mendalami, dan melaksanakan ajaran-ajaran agama.

C. Indikator Demoralisasi

1. Kuantitas dan kualitas kriminalitas sosial semakin meningkat, seperti pencurian, perampokan, dan penghilangan nyawa orang lain.
2. Terjadinya kerusuhan yang bersifat anarkis, seperti pembakaran rumah, perusakan fasilitas umum, dan penjarahan.
3. Konflik sosial semakin marak, baik vertikal maupun horizontal.
4. Tindakan korupsi merajalela.
5. Meningkatnya jumlah pemakai dan pengedar narkoba di kalangan masyarakat.
6. Pergaulan bebas semakin merajalela.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment