Pengertian Bencana Alam, Penyebab, Jenis, Bentuk, dan Dampaknya
Bencana Alam |
A. Pengertian Bencana Alam
Istilah bencana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan; kecelakaan; bahaya. Sementara bencana alam dalam KBBI memiliki arti bencana yang disebabkan oleh alam (seperti gempa bumi, angin besar, dan banjir). Bencana alam dalam bahasa Inggris Natural disaster adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia.
Peristiwa alam tersebut dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan oleh peristiwa di luar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari.
Bencana Alam Menurut Ahli
1. UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana alam antara lain berupa gempa bumi karena alam, letusan gunung berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/lahan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah, kejadian luar biasa, dan kejadian antariksa/benda-benda angkasa.
2. Coburn A.W, bencana alam adalah sebuah kejadian atau serangkaian kejadian yang mengakibatkan adanya korban dan atau kerusakan, kerugian harta benda, infrastruktur, pelayanan-pelayanan penting atau sarana kehidupan pada skala di luar kapasitas normal
3. Heru Sri Haryanto, bencana alam adalah terjadinya kerusakan pada pola kehidupan normal, bersifat merugikan bagi kehidupan manusia, struktur sosial serta munculnya kebutuhan masyarakat
4. Kamadhis UGM, bencana alam yakni serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gejala-gejala alam, sehingga peristiwa tersebut mengakibatkan kerugian materi, korban jiwa, dan kerusakan lingkungan
5. Diva, bencana alam ialah peristiwa yang terjadi di alam yang berdampak besar bagi populasi makhluk hidup, baik manusia, tumbuhan, ataupun hewan
B. Penyebab Bencana Alam
1. Menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) bahaya alam dan bahaya karena manusia dibagi menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya teknologi (technological hazards) dan penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation).
2. Kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen pada kawasan yang memiliki risiko bencana. Seperti bangunan yang tidak layak dan tidak tahan gempa.
3. Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen masyarakat dan pemerintahan.
C. Jenis Bencana Alam
1. Bencana Alam Meteorologi, atau hidrometeorologi berhubungan dengan iklim, bencana ini umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus, walaupun ada daerah-daerah yang menderita banjir musiman, kekeringan atau badai tropis (siklon, hurikan, taifun) dikenal terjadi pada daerah-daerah tertentu. Kekhawatiran terbesar pada abad modern adalah bencana yang disebabkan oleh pemanasan global.
2. Bencana alam geologi, adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus.
3. Wabah, atau epidemi adalah penyakit menular yang menyebar melalui populasi manusia di dalam ruang lingkup yang besar, misalnya antarnegara atau seluruh dunia. Contoh wabah terburuk yang memakan korban jiwa dalam jumlah besar adalah pandemi flu, cacar dan tuberkulosis.
4. Bencana alam dari ruang angkasa, adalah datangnya berbagai benda langit seperti asteroid atau gangguan badai matahari. Meskipun dampak langsung asteroid yang berukuran kecil tidak berpengaruh besar, asteroid kecil tersebut berjumlah sangat banyak sehingga sangat berpotensi menabrak bumi.
D. Bentuk Bencana Alam
1. Gempa Bumi, adalah guncangan atau getaran yang terjadi pada permukaan bumi akibat pelepasan energi akibat pergerakan atau pergesekan lempeng / kerak bumi. Guncangan atau getaran tersebut menciptakan gelombang seismik. Untuk memantau besaran gempa bumi yang terjadi maka dipergunakan alat yang bernama seismograf dengan menggunakan skala Moment Magnitudo. Besaran lokal 5 magnitude disebut dengan Skala Richter.
2. Tsunami, tsunami dapat dipicu oleh gempa bumi yang berpusat di tengah laut, longsoran dasar laut, letusan gunung berapi bawah laut, dan hantaman meteor di laut. Secara harfiah, arti kata tsunami adalah “ombak besar di pelabuhan”, yaitu peristiwa perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal secara tiba-tiba. Tsunami berasal dari kata dalam bahasa Jepang, “tsu” = pelabuhan dan “nami” = gelombang.
3. Banjir, curah hujan yang tinggi pada musim penghujan umumnya menjadi penyebab banjir. Bencana banjir biasanya diperparah oleh faktor manusia, di mana saluran air sungai yang tidak memadai sehingga air meluap ke pemukiman dan hilangnya area resapan air ke tanah. Selain itu, deforestasi hutan yang semakin parah juga memperburuk keadaan.
4. Tanah Longsor, adalah peristiwa geologi berupa gerakan masa tanah atau batuan dengan berbagai jenis dan tipe, seperti jatuhnya bebatuan dan gumpalan tanah yang besar. Bencana tanah longsor dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan pemicu. Faktor pendorong ialah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material longsor. Sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab gerakan dari material longsor.
5. Gunung Meletus, meletusnya gunung dapat terjadi karena endapan magma dalam perut bumi yang terdorong oleh gas bertekanan tinggi sehingga menyebabkan letusan. Status aktivitas gunung berapi dibagi menjadi kategori siaga, waspada, awas dan puncaknya adalah kategori meletus. Gunung berapi yang meletus akan memuntahkan berbagai macam material seperti debu, batu, kerikil, magma, dan awan panas dari dalam perut bumi. Magma (ketika telah keluar disebut lava) yang dihasilkan dari letusan gunung memiliki suhu sangat panas hingga mencapai lebih dari 1.000 derajat celcius.
6. Kebakaran Hutan, terbakarnya hutan dapat terjadi baik secara alami atau karena faktor manusia. Kebakaran hutan secara alami dapat disebabkan oleh masa kemarau yang terlampau panjang dan suhu panas yang ekstrem. Sedangkan, faktor dari manusia salah satunya karena kebutuhan ekonomi seperti pembukaan lahan hutan untuk perkebunan sawit.
7. Kekeringan, adalah kondisi kurangnya pasokan air di suatu daerah dalam masa yang lama (berbulan-bulan hingga bertahun-tahun). Curah hujan yang sangat rendah adalah penyebab dari kekeringan. Peristiwa kekeringan ini biasanya terjadi pada musim kemarau di mana cadangan air tanah telah habis dan kesulitan untuk dicari. Habisnya air tanah dapat terjadi akibat penguapan, transpirasi, atau penggunaan sumber mata air tanpa pengelolaan yang baik.
8. Angin Tornado atau Puting Beliung, adalah putaran angin yang terjadi dengan kecepatan tinggi dan bergerak secara garis lurus dengan durasi maksimal 5 menit. Istilah untuk angin ini terkadang juga disebut dengan angin lesus.
9. Badai Tropis atau Siklon Tropis, adalah badai sirkuler yang menyebabkan angin kencang disertai hujan lebat yang mampu merusak daerah yang luas, sekitar 250 mil dari pusat badai. Peristiwa badai atau siklon tropis ini juga menyebabkan naiknya permukaan air laut, sehingga wilayah pesisir merupakan wilayah paling rawan terkena dampaknya.
10. Wabah Penyakit, tersebarnya penyakit pada daerah tertentu dengan waktu yang cepat dan menyebabkan banyak korban dapat disebut dengan wabah. Wabah penyakit dipelajari dalam bidang ilmu epidemiologi, sehingga kita mengenal kata epidemi. Arti epidemi adalah wabah yang terjadi secara cepat daripada perkiraan.
11. Pemanasan Global, global warming atau pemanasan global adalah peristiwa yang terjadi pada saat suhu rata-rata pada daratan, lautan, serta atmosfer terus meningkat secara menyeluruh di seluruh dunia. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca, polusi, efek timbal balik, dan variasi matahari.
E. Dampak Bencana Alam
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi daratan.
Salah satu bencana alam yang menimbulkan dampak paling besar, misalnya gempa bumi. Selama 5 abad terakhir, gempa bumi telah menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung meletus. Dalam hitungan detik dan menit, sejumlah korban luka-luka yang sebagian besar tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan medis segera dari fasilitas kesehatan yang sering kali tidak siap, rusak, atau runtuh karena gempa. Bencana seperti tanah longsor pun dapat memakan korban yang signifikan pada komunitas manusia karena mencakup suatu wilayah tanpa ada peringatan terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana alam lain terutama gempa bumi, letusan gunung berapi, hujan lebat atau topan.
Manusia dianggap tidak berdaya pada bencana alam, bahkan sejak awal peradabannya. Ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen darurat menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan, struktural dan korban jiwa. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan manusia untuk mencegah dan menghindari bencana serta daya tahannya. Menurut Bankoff (2003): "bencana muncul bila bertemu dengan ketidakberdayaan". Artinya adalah aktivitas alam yang berbahaya dapat berubah menjadi bencana alam apabila manusia tidak memiliki daya tahan yang kuat.
Dari berbagai sumber
Post a Comment