Pengertian Sampel, Ciri, Cara, Teknik Sampling, dan Keuntungannya
Table of Contents
Sampel |
A. Pengertian Sampel
Sampel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar; bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar; percontoh. Sampel, contoh, atau cuplikan dalam bahasa Inggris sample merupakan bagian dari populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian dan hasilnya akan dianggap mewakili keseluruhan gejala yang diamati.Membuat sampel adalah metode yang efisien dalam melakukan penelitian seperti dalam kebanyakan kasus, tidak mungkin atau sangat mahal dan memakan waktu untuk meneliti seluruh populasi dan karenanya meneliti sampel memberikan wawasan yang dapat diterapkan pada seluruh populasi.
Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi. Dengan kata lain, karakteristik sampel harus sesuai dengan populasi sehingga hasil percobaan atau survei yang dilakukan pada sampel dapat ditiru jika memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil.
Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara random (probabilitas) dan tidak non-random (non-probabilitas). Dalam pengambilan sampel berbasis probabilitas, semua anggota suatu populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih, yang membantu memastikan bahwa sampel tersebut akan mewakili populasi tersebut.
Pengertian Sampel Menurut Para Ahli
1. Sugiyono (2008: 118), sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.
a. Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut oleh karena beberapa kendala yang akan di hadapkan nantinya seperti: keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.
b. Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan kesimpulan yang nantinya diberlakukan untuk Populasi. Oleh karena itu sampel yang di dapatkan dari Populasi memang harus benar-benar representatif (mewakili).
2. Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.
3. Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85), sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya tersebut.
B. Ciri Sampel
Sampel yang baik setidaknya memiliki dua karakteristik yang lengkap di antaranya,1. Akurasi
Adalah sejauh mana tidak ada bias dari sampel. Ketika sampel diambil dengan benar, ukuran perilaku, sikap, atau pengetahuan (atau variabel pengukuran) dari beberapa elemen sampel akan kurang dari ukuran variabel-variabel yang sama yang diambil dari populasi.
Juga, ukuran perilaku, sikap, atau pengetahuan elemen sampel lain akan lebih dari nilai populasi. Variasi dalam nilai sampel ini saling mengimbangi, menghasilkan nilai sampel yang dekat dengan nilai populasi. Agar efek pengimbang ini terjadi, harus ada cukup elemen dalam sampel, dan mereka harus ditarik dengan cara yang tidak mendukung terlalu tinggi atau terlalu rendah.
2. Presisi
Presisi diukur dengan kesalahan estimasi standar, jenis pengukuran standar deviasi; semakin kecil kesalahan estimasi standar, semakin tinggi presisi sampel. Desain sampel yang ideal menghasilkan kesalahan estimasi standar yang kecil. Namun, tidak semua jenis desain sampel memberikan perkiraan presisi, dan sampel dengan ukuran yang sama dapat menghasilkan jumlah kesalahan yang berbeda.
C. Teknik Sampling
1. Acak (Random sampling) Dengan menggunakan teknik ini setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Tidak ada intervensi tertentu dari peneliti. Teknik pengambilan sampel secara acak dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan sendiri.
a. Pengambilan acak sederhana (Simpel random sampling)
Yaitu sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka random. Tabel angka random ialah tabel yang dibuat dalam komputer yang berisikan angka-angka yang terdiri atas kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilakukan secara bebas. Pengambilan acak secara sederhana bisa menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun tanpa pengembalian.
Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel, dan kemampuan dalam menghitung standard error. Sedangkan, kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.
b. Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)
Yaitu sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Sebagai contoh, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya adalah 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya.
Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu lebih praktis dan hemat dibandingkan dengan pengambilan acak sederhana. Sedangkan, kekurangannya yaitu tidak dapat digunakan pada penelitian yang heterogen sebab tidak dapat menangkap keragaman populasi heterogen.
c. Pengambilan acak berdasarkan lapisan (Stratified random sampling)
Yaitu sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan lapisan-lapisan tertentu dan tiap-tiap lapisan mempunyai jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu tepat dalam menduga populasi sebab variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel. Sedangkan, kekurangannya yaitu harus mempunyai informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian. Selain itu, terkadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.
d. Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)
Yaitu sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan pada areanya. Masing-masing area mempunyai jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu lebih tepat menduga populasi sebab variasi dalam populasi bisa terwakili dalam sampel. Sedangkan, kekurangannya yaitu membutuhkan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.
2. Tidak acak (Non-random sampling)
Dengan menggunakan teknik ini masing-masing anggota tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai anggota sampel, karena ada intervensi tertentu dari peneliti dan biasanya peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya.
a. Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling)
Yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara tiba-tiba berdasarkan pada siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya yaitu ketika reporter TV mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu kepraktisan dalam pemilihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya yaitu belum tentu responden mempunyai karakteristik yang dicari oleh peneliti.
b. Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling)
Yaitu teknik pemilihan anggota sampel yang didasarkan pada jumlah yang diinginkan oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu praktis sebab jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya yaitu bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.
c. Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling)
Yaitu teknik pemilihan anggota sampel yang didasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu tujuan dari peneliti dapat terpenuhi. Sedangkan, kekurangannya yaitu belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
d. Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)
Yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden. Dimulai dengan memberikan wawancara penelitian pada satu responden. Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan responden lain, dan responden lain itu pun akan menunjukkan responden berikutnya, begitu seterusnya hingga terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti.
Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu dapat mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya yaitu memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
D. Keuntungan Sampel
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan sampel dalam suatu penelitian.1. Mengurangi biaya & waktu, karena menggunakan sampel mengurangi jumlah orang yang harus dijangkau, itu mengurangi biaya dan waktu.
2. Pengurangan penyebaran sumber daya, jelas bahwa jika jumlah orang yang menjadi bagian dari studi kasus penelitian jauh lebih rendah karena sampel, sumber daya yang dibutuhkan juga jauh lebih sedikit. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam meneliti sampel jauh lebih kecil daripada tenaga kerja yang dibutuhkan dalam meneliti seluruh populasi.
3. Akurasi data, karena sampel menunjukkan populasi, data yang dikumpulkan akurat. Juga, karena ada keinginan responden untuk berpartisipasi, angka putus survei jauh lebih rendah yang meningkatkan validitas dan keakuratan data.
4. Data Intensif & lengkap, karena jumlah responden yang lebih rendah, data yang dikumpulkan dari sampel intensif dan lengkap. Lebih banyak waktu dan upaya yang dapat diberikan kepada masing-masing responden daripada harus mengumpulkan data dari banyak orang.
5. Menerapkan sifat-sifat yang diperoleh dari sampel ke populasi yang lebih besar, karena sampel merupakan indikasi dari populasi yang lebih besar, aman untuk mengatakan bahwa data yang dikumpulkan dan dianalisis dari sampel, sifat-sifatnya dapat diterapkan pada populasi yang lebih besar dan itu akan berlaku.
Dari berbagai sumber
Post a Comment