Pengertian Rating Scale, Fungsi, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya
Rating Scale |
A. Pengertian Rating Scale
Rating Scale atau skala penilaian adalah seperangkat kategori yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang atribut kuantitatif atau kualitatif. Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, dan menilai individu atau situasi. Rating Scale berupa suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku/sifat yang harus dicatat secara bertingkat.
Sebuah daftar yang menyajikan sejumlah sifat atau sikap sebagai butir-butir atau item. Unsur penilaian terdapat dalam pernyataan pandangan pribadi dari orang yang menilai subyek tertentu pada masing-masing sifat atau sikap yang tercantum dalam daftar. Penilaian itu dituangkan dalam bentuk penentuan gradasi antara sedikit sekali dan banyak sekali atau antara tidak ada dan sangat ada.
Dengan Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala model Rating Scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan.
Oleh karena itu Rating Scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain. Yang penting dalam Rating Scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Orang tertentu memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga memilih jawaban dengan angka 2.
B. Fungsi Rating Scale
Hasil observasi dapat dikuantifikasikan beberapa pengamat menyatakan penilaiannya atas seorang siswa terhadap sejumlah alat/sikap yang sama sehingga penilaian-penilaian itu (ratings) dapat dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yang cukup terandalkan.
C. Jenis Rating Scale
1. Skala Grafis, menggunakan garis lurus horizontal ataupun kadang vertikal dalam penyajiannya.
2. Skala Numeris, angka dalam kebanyakan skala rating digunakan sebagai anchor, tetapi penggunaan angka ini harus didefinisikan secara jelas. Di depan ataupun di belakang setiap deskripsi disediakan ruang untuk membubuhkan tanda (biasanya tanda √) yang menunjukkan kesesuaiannya dengan subjek yang diamati. Bentuk numeris ini kadang disertai bentuk grafis, sehingga observer atau rater hanya menandai angka yang menjadi pilihannya.
3. Standard Rating, bentuk rating ini sering juga disebut sebagai skala prosentase. Anchor prosentase meminta observer merating subjek ke dalam suatu kontinum yang bergerak dari 0 s/d 100, dalam perbandingan dengan subjek amatan lain atau kelompok khusus.
4. Cumulated Points Rating, aitem yang disusun merupakan indikator suatu trait yang akan diukur. Skor akhir skala merupakan penjumlahan keseluruhan aitem.
5. Force Choice Rating, bentuk ini biasanya digunakan dalam bidang militer atau bisnis. Observer diminta memilih kalimat yang menggambarkan kondisi subjek amatan.
6. Semantic Differential, skala ini menggunakan pasangan kata sifat yang berlawanan dalam memberikan rating. Secara ringkas penyusunan skala di antaranya,
a. Pilih suatu konsep yang akan diamati
b. Tentukan pasangan kata sifat yang akan digunakan
c. Susun kutub pasangan kata tersebut secara random
D. Kelebihan dan Kekurangan Rating Scale
1. Kelebihan Rating Scale
a. Mudah penggunaannya
b. Dapat mengetahui intensitas dan gambaran keadaan suatu perilaku/kejadian
c. Dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan antara realitas dengan persepsi subjektif rater
2. Kekurangan Rating Scale
Observer dapat melakukan kesalahan dalam membuat kesimpulan di antaranya,
a. Error of leniency, terlalu longgar
b. Error of central tendency, cenderung ke pusat skala
c. Hallo effect, terkesan hal umum
d. Error of logic, cenderung sama karena dianggap berhubungan
e. Error of contast, memiliki dua arah
f. Ketidakjelasan dalam penggunaan istilah
g. Social desirability effect, secara sosial lebih diterima
h. Skala rating tidak memberi informasi sebab terjadinya perilaku
i. The generosity effect, terjadi ketika ragu-ragu
j. Carry over effect, tidak memisahkan gejala
Dari berbagai sumber
Post a Comment