Pengertian Koran atau Surat Kabar, Ciri, Sifat, Fungsi, dan Jenisnya
Koran atau Surat Kabar |
A. Pengertian Koran atau Surat Kabar
Koran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lembaran-lembaran kertas bertuliskan kabar (berita) dan sebagainya, terbagi dalam kolom-kolom (8-9 kolom), terbit setiap hari atau secara periodik; surat kabar; harian. Istilah koran berasal dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Prancis courant atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik.
Pemilik surat kabar adalah pihak penanggung jawab dalam kaitannya dengan keberlangsungan medianya. Redaktur adalah beberapa jurnalis yang bertanggung jawab atas rubrik tertentu. Sedang yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor. Di samping kemutlakan adanya peran wartawan, pewarta atau jurnalis yang memburu berita atas instruksi dari redaktur atau pemimpin redaksi.
Arti penting surat kabar terletak pada kemampuannya untuk menyajikan berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan masyarakat pada umumnya, yang dapat mempengaruhi kehidupan modern seperti sekarang ini. Selain itu surat kabar mampu menyampaikan sesuatu setiap saat kepada pembacanya melalui surat kabar pendidikan, informasi dan interpretasi mengenai beberapa hal, sehingga hampir sebagian besar dari masyarakat menggantungkan dirinya kepada pers untuk memperoleh informasi.
Pengertian Koran atau Surat Kabar Menurut Beberapa Ahli
1. Onong Uchjana Effendy, surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan di mana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca.
2. Efendy (1986), surat kabar adalah lembaran yang tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri, terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termassa, aktual, mengenai apa saja dan dari mana saja di seluruh dunia, yang mengandung nilai untuk diketahui khalayak pembaca.
3. Djuroto (2002), surat kabar adalah kumpulan berita, artikel, cerita, iklan dan sebagainya yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran plano, terbit secara teratur, bisa setiap hari atau seminggu satu kali.
4. Yunus (2010), surat kabar merupakan media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, kriminal, seni, olahraga, luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya. Surat kabar lebih menitik beratkan pada informasi yang berupa fakta dan peristiwa agar diketahui khalayak.
B. Ciri Surat Kabar
Menurut Ardianto dan Erdiana (2004), surat kabar memiliki beberapa karakteristik di antaranya,
1. Publisitas, adalah penyebaran pada publik atau khalayak. Dengan demikian, semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan umum dan atau menarik untuk umum adalah layak untuk disebarluaskan. Pesan-pesan melalui surat kabar harus memenuhi kriteria tersebut.
2. Perioditas, menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan. Sifat perioditas sangat penting dimiliki media massa, khususnya surat kabar. Kebutuhan manusia akan informasi sama halnya dengan kebutuhan manusia akan makan, minum, dan pakaian. Setiap hari manusia selalu membutuhkan informasi. Bagi penerbit surat kabar, selama ada dana dan tenaga yang terampil, tidaklah sulit untuk menerbitkan surat kabar secara periodik.
3. Universalitas, menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Dengan demikian atau isi surat kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan, dan lain-lain. Selain itu, lingkup kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional, bahkan internasional.
4. Aktualitas, berarti kini dan keadaan sebenarnya. Kedua istilah tersebut erat kaitannya dengan berita, karena definisi berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta atau opini yang penting atau menarik minat, atau kedua-duanya bagi sejumlah besar orang. Laporan tercepat menunjuk pada kekinian atau terbaru dan masih hangat. Fakta dan peristiwa penting atau menarik tiap hari berganti dan perlu untuk dilaporkan, karena khalayakpun memerlukan informasi yang paling baru. Hal ini dilakukan oleh surat kabar, karena surat kabar sebagian besar memuat berbagai jenis berita.
5. Terdokumentasi, dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan ada beberapa di antaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau dibuat kliping. Misalnya karena berita tersebut berkaitan dengan instansinya, atau artikel itu bermanfaat untuk menambah pengetahuannya. Kliping berita oleh sebuah instansi biasanya dilakukan oleh staf public relations untuk dipelajari dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya karena berita tersebut dianggap sebagai masukan dari masyarakat (public eksternal).
C. Sifat Surat Kabar
Surat kabar sebagai jenis media massa cetak jelas memiliki perbedaan sifat dengan televisi dan radio. (Effendi, 1993: 140) mengemukakan sifat-sifatnya di antaranya,
1. Terdokumentasikan, berita-berita yang disiarkan oleh surat kabar tersusun dalam alinea, kalimat serta kata-kata yang dicetak pada kertas. Dengan demikian, setiap peristiwa atau hal yang diberitakan terekam sedemikian rupa sehingga dapat dibaca setiap saat dan dapat dikaji ulang. Tentu saja juga dapat didokumentasikan serta dapat dipakai sebagai bukti untuk keperluan tertentu.
2. Menimbulkan perangkat mental secara aktif, karena berita surat kabar yang dikomunikasikan kepada khalayak menggunakan bahasa dengan huruf yang tercetak “mati” di atas kertas, maka untuk dapat mengerti maknanya pembaca harus menggunakan perangkat mentalnya secara aktif. Oleh karena itu wartawan yang menyusunnya harus menggunakan bahasa yang umum dan lazim supaya para pembaca mudah mencernanya. Ini berkaitan erat dengan sifat khalayak surat kabar yang heterogen.
3. Pesan menyangkut kebutuhan komunikan, dalam proses komunikasi, pesan yang akan disampaikan kepada komunikan menyangkut teknik transmisinya agar mengenai sasaran dan mencapai tujuannya.
4. Efek sesuai dengan tujuan, efek yang diharapkan dari pembaca surat kabar bergantung pada tujuan si wartawan sebagai komunikator, dan tujuan wartawan ini akan mempengaruhi bagaimana bentuk pesan yang sajikan.
D. Fungsi Surat Kabar
1. Fungsi menyiarkan informasi, khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar dikarenakan membutuhkan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini, mengenai peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain, dan lain sebagainya.
2. Fungsi mendidik, sebagai sarana pendidikan massa (mass education) surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca menjadi bertambah pengetahuannya.
3. Fungsi menghibur, hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk mengimbangi berita-berita lempang (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Isi surat kabar yang berisi hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bergambar, pojok, teka-teki silang, karikatur, dan kadang-kadang tajuk rencana.
4. Fungsi mempengaruhi, yang menyebabkan surat kabar memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara implisit terdapat pada berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel.
Menurut Ardianto (2007), surat kabar memiliki dua fungsi di antaranya,
1. Fungsi Primer
a. To inform, menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia.
b. To comment, mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita.
c. To provide, menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pasangan iklan.
2. Fungsi Sekunder
a. Untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk membantu kondisi-kondisi tertentu.
b. Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus.
c. Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.
E. Jenis Surat Kabar
Menurut Sumadiria (2008), berdasarkan sirkulasi, segmentasi dan pangsa pasarnya, pers atau surat kabar dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya,
1. Pers Komunitas, pers komunitas memiliki jangkauan wilayah sirkulasi yang sangat terbatas. Biasanya hanya mencakup satu atau beberapa Desa dalam satu Kecamatan. Kebijakan pemberitaan pers komunitas lebih banyak diarahkan untuk mengangkat berbagai potensi dan masalah aktual di Desa atau Kecamatan setempat. Fungsi yang lebih banyak dikembangkan pada pers komunitas adalah penyebarluasan informasi dan edukasi.
2. Pers Lokal, pers lokal hanya beredar di sebuah kota dan sekitarnya. Salah satu ciri pers lokal ialah 80 persen isinya diisi oleh berita, laporan, tulisan dan sajian gambar bernuansa lokal. Kebijakan redaksional pers lokal lebih bertumpu pada pengembangan dimensi kedekatan geografis dan kedekatan psikologi (proximity) dalam segala dimensi aplikasinya.
3. Pers Regional, pers regional berkedudukan di Ibu Kota Provinsi. Wilayah sirkulasinya meliput seluruh Kota yang terdapat dalam suatu Provinsi tersebut. Dalam situasi normal, kebijakan pers regional tidak jauh berbeda dengan pers lokal, hanya saja wilayahnya lebih luas mencakup suatu Provinsi. Pers regional masih tetap tidak akan beranjak dari teori proximity dengan cara membangun dan mengembangkan kedekatan geografis dan kedekatan psikologis serta sosio kultural dengan khalayak serta kultur daerahnya.
4. Pers Nasional, pers nasional lebih banyak berkedudukan di Ibu Kota Negara. Wilayah sirkulasinya meliputi sebagian besar provinsi yang berada dalam jangkauan sirkulasi melalui transportasi udara, darat, sungai dan laut. Untuk memenuhi tuntutan distribusi dan sirkulasi, pers nasional lebih banyak mengembangkan teknologi sistem cetak jarak jauh. Kebijakan redaksional pers nasional lebih banyak menekan kepada masalah, isu, aspirasi, tuntutan dan kepentingan nasional secara keseluruhan tanpa memandang sekat-sekat geografis atau ikatan primordial seperti agama, budaya, dan suku bangsa.
5. Pers Internasional, pers internasional hadir di sejumlah negara dengan menggunakan teknologi sistem jarak jauh dengan pola pengembangan zona atau wilayah. Sebagai contoh, Indonesia membaca majalah Times, Newsweek, atau surat kabar harian International Herald Tribune edisi Asia. Wilayah sirkulasi pers internasional lebih banyak berpusat di Ibu Kota Negara dan beberapa kota besar negara setempat yang masuk dalam satelit pengaruhnya, baik secara politis maupun secara industri dan bisnis.
Dari berbagai sumber
Post a Comment