Pengertian Data Sekunder, Ciri, Cara Mendapatkan, Kelebihan dan Kekurangannya
Data Sekunder |
A. Pengertian Data Sekunder
Pengertian data dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Sementara, data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulis.
Data sekunder diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Peneliti dapat melakukan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya.
Data sekunder adalah jenis data tambahan yang tidak diperoleh dari sumber utama, tetapi sudah melalui sumber kesekian. Artinya, orang-orang tersebut tidak merasakan secara langsung fenomena yang sedang diteliti, tetapi mendapatkan informasinya dari sumber-sumber primer lainnya.
B. Ciri Data Sekunder
Data sekunder berasal dari sumber sekunder, data sekunder adalah data-data apa pun yang didapatkan dari sumber sekunder. Umumnya, digunakan sebagai data pendukung, bukan data utama dalam penelitian karena permasalahan akurasi dan potensi misinterpretasi yang cukup tinggi. Namun, tidak jarang sebuah penelitian berfokus pada data-data sekunder saja. Penelitian seperti ini umumnya disebut sebagai meta-study atau studi-studi yang mengagregasikan studi lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang umumnya melekat pada data sekunder di antaranya,
1. Biasanya Bersifat Pendukung, data ini umumnya tidak difungsikan sebagai data utama, melainkan hanya sebagai pendukung dari data-data sebelumnya. Data ini biasanya digunakan untuk mendukung kredibilitas dari data-data primer yang sudah dikumpulkan sebelumnya.
2. Biasanya Bersumber dari Pihak Ketiga, maksud data yang ditulis oleh pihak ketiga adalah mengenai masalah pemerolehannya. Hal ini dikarenakan sebagian besar sumber data jenis ini menggunakan dokumen ataupun pendapat ahli.
3. Bisa Diambil dan Dianalisis Tanpa Harus Mendatangi Lokasi, karena memanfaatkan dokumen dan pendapat-pendapat ahli yang biasanya tersebar di media atau wadah lainnya, tidak ada kewajiban untuk mendatangi secara langsung lokasi di mana fenomena tersebut berada. Bisa dilakukan dari mana saja inilah yang menyebabkan penelitian data sekunder disebut sebagai desk study karena dapat dilakukan dari meja belajar masing-masing.
C. Cara Mendapatkan Data Sekunder
Data sekunder dapat diambil dari buku dan literatur lainnya. Secara umum, terdapat dua cara untuk mendapatkan data sekunder yaitu dengan melakukan studi pustaka serta analisis media (bisa media massa ataupun media sosial).
1. Studi Literatur, adalah meneliti sebuah dokumen agar nantinya dapat ditarik kesimpulan ataupun makna dari literatur tersebut. Harapannya, makna dan informasi yang terkandung dapat memberikan pandangan dan pengetahuan yang baru terhadap suatu permasalahan.
2. Analisis Media, selain memanfaatkan studi literatur untuk menganalisis dan mensarikan dokumen-dokumen yang sudah ada, terdapat pula analisis media di mana kita mencoba untuk melihat sentimen-sentimen yang ada di media sosial terkait sebuah fenomena.
D. Kelebihan Dan Kekurangan Data Sekunder
1. Kelebihan Data Sekunder
a. Murah karena sudah tersedia dan tinggal digunakan. Di sini, peneliti tidak perlu melakukan survei lapangan yang mahal untuk mendapatkannya
b. Hemat waktu karena sudah tersedia dan dapat langsung diakses sebagai data penelitian
c. Dapat memberikan konteks yang lebih luas kepada data primer
d. Dapat melengkapi data-data primer, terutama yang sulit untuk diakuisisi di lapangan
e. Dapat memperkuat atau menjadi basis perbandingan dengan data primer. Jika tidak ada perbedaan berarti, berarti tidak ada anomali. Sedangkan jika sangat berbeda, maka ada indikasi anomali data.
2. Kekurangan Data Sekunder
a. Tidak terjamin akurasinya karena diakuisisi oleh lembaga lain. Bisa saja, lembaga tersebut memiliki kontrol kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan kita.
b. Banyak data yang sudah tua karena diakusisi sebelumnya oleh lembaga-lembaga lain. Bisa jadi, kondisi di lapangan sekarang sudah berbeda dengan data tersebut
c. Terkadang tidak relevan dan tidak cocok dalam sebuah penelitian. Hal ini terjadi karena kelas data, jenis data, dan hal-hal yang ada pada data tersebut diambil untuk studi lain yang sebelumnya pernah dilakukan. Struktur data tersebut belum tentu cocok dengan data yang kita butuhkan
Dari berbagai sumber
Post a Comment