Pengertian Buku, Sejarah, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Buku
Buku

A. Pengertian Buku

Buku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab. Dalam bahasa Indonesia terdapat kata kitab yang diserap dari bahasa Arab (كتاب), yang memiliki arti buku. Kemudian pada penggunaannya, kata kitab ditujukan hanya kepada sebuah teks atau tulisan yang dijilid menjadi satu. Biasanya kitab merujuk kepada jenis tulisan kuno yang mempunyai ketetapan hukum, atau dengan kata lain merupakan undang-undang yang mengatur.

Buku adalah kumpulan/himpunan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan, gambar, atau tempelan. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Berikut beberapa pengertian buku menurut beberapa sumber referensi di antaranya,
1. Kurniasih, buku adalah buah pikiran yang berisi ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum secara tertulis. Buku disusun menggunakan bahasa sederhana, menarik, dan dilengkapi gambar serta daftar pustaka
2. Oxford Dictionary, buku adalah hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi atau hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan. Buku yang dianggap berhasil jika dapat menggugah minat dari khalayak sasaran dalam memahami isi dari buku tersebut. Untuk mendukung keberhasilan sebuah buku diperlukan sebuah desain yang dapat mencerminkan maksud dan tujuan tersebut.
3. H.G. Andriese menyebutkan bahwa buku merupakan informasi tercetak di atas kertas yang dijilid menjadi satu kesatuan.
4. Unesco pada tahun 1964, dalam H.G Andriese, memberikan pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitinya memiliki 48 halaman.

B. Sejarah Buku

Buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang.

Berabad-abad kemudian di Tiongkok, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut memengaruhi sistem penulisan di Tiongkok yang huruf-hurufnya ditulis secara vertikal yaitu dari atas ke bawah. Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Tiongkok berhasil menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu yang ditemukan oleh Tsai Lun.

Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Tiongkok ke Eropa pada awal abad ke-11. Di sinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg, perkembangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku.

C. Jenis Buku

1. Menurut bidang kreativitasnya
a. Buku fiksi, merupakan buku yang diciptakan penulis sesuai dengan imajinasinya, bukan merupakan buku dengan cerita yang tidak nyata, namun pembaca merasa seolah-olah cerita tersebut nyata. Jenis buku ini adalah kumpulan cerita pendek, kumpulan puisi, kumpulan drama, serta novel.
b. Buku faksi, merupakan buku berdasarkan cerita nyata dengan tidak menyamarkan para pelaku cerita dan dikreasikan dengan imajinasi penulis. Jenis buku ini adalah biografi, autobiografi, kisah nyata, memoar, cerita-cerita dari kitab suci.
c. Buku nonfiksi, merupakan buku berdasarkan data valid tentang pengetahuan tanpa mengurangi isi data tersebut. Jenis buku ini adalah buku referensi, buku petunjuk/panduan, buku pelajaran, kamus, ensiklopedia, directory, peta.

2. Menurut Isi Buku
a. Novel, merupakan karya fiksi prosa yang tertulis dan narasi, biasanya dalam bentuk cerita. Novel biasanya berisi kurang lebih 4.000 kata, lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan sajak.
b. Ensiklopedia, merupakan sejumlah buku yang berisi penjelasan mengenai ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau kategori singkat dan padat.
c. Antologi, merupakan kumpulan karya sastra, seperti puisi, syair, pantun, cerita pendek, novel pendek, prosa. Antologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “karangan bunga” atau “kumpulan bunga”, yang berarti sebuah kumpulan karya-karya sastra.
d. Biografi atau Autobiografi, merupakan buku yang memuat kisah seseorang, mulai dari kehidupan tokoh tersebut sejak kecil hingga tua, bahkan sampai meninggal dunia.
e. Catatan Harian (Jurnal/Diary), merupakan buku yang berisi catatan harian atau catatan harian itu sendiri, misalnya catatan harian Anne Frank.
f. Buku panduan, disebut juga buku petunjuk, berisi tentang tata cara dalam melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas. Misalnya panduan dalam berkebun kelapa sawit, panduan beternak ayam, dan lain-lain.
g. Fotografi, merupakan proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Secara umum buku fotografi merupakan kumpulan gambar-gambar yang diambil menggunakan alat kamera.
h. Atlas, merupakan kumpulan peta yang dijilid menjadi satu kesatuan berupa buku.
i. Komik, merupakan suatu bentuk karya seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Komik biasanya dicetak pada kertas dengan terdapat teks di dalamnya.
j. Dongeng, merupakan cerita tradisional atau sastra lama yang bercerita tentang kejadian luar biasa yang penuh khayalan yang tidak benar-benar dianggap terjadi oleh masyarakat. Dongeng biasanya ditujukan untuk menyampaikan ajaran moral dan mendidik, serta menghibur anak.
k. Cergam, menurut seorang pengamat budaya bernama Arswendo Atmowiloto (1986) cergam merupakan komik, yang berupa gambar yang dinarasikan. Istilah cergam atau cerita bergambar pertama kali dicetuskan oleh seorang komikus Medan bernama Zam Nuldyn sekitar tahun 1970.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment