Pengertian Rumusan Masalah, Fungsi, Ciri, Tujuan, Jenis, dan Caranya
Table of Contents
Rumusan Masalah |
A. Pengertian Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan tulisan singkat berupa pertanyaan yang biasanya terletak di awal laporan atau proposal dan biasanya terletak setelah latar belakang yang dijelaskan dalam laporan tersebut. Rumusan masalah digunakan untuk memberikan penjelasan terkait masalah atau isu yang sedang dan akan dikaji dalam suatu penelitian.Agar pernyataan masalah penelitian menjadi efektif, pernyataan tersebut harus memiliki karakteristik di antaranya,
1. Masalahnya mencerminkan kebutuhan yang dirasakan
2. Masalahnya adalah non-hipotetis, yaitu harus didasarkan pada bukti faktual
3. Ini harus menyarankan hipotesis penelitian yang bermakna dan dapat diuji-untuk menghindari jawaban yang sedikit atau tidak ada gunanya untuk mengurangi masalah
4. Masalahnya harus relevan dan dapat dikelola
Beberapa hal yang kemudian harus diperhatikan di dalam perumusan masalah di antaranya,
1. Dirumuskan secara jelas
2. Menggunakan kalimat tanya yakni dengan mengajukan alternatif tindakan yang kemudian akan dilakukan
3. Dapat diuji secara empiris
4. Menggandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan
5. Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat
6. Jelas cangkupannya
7. Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu.
Pengertian Rumusan Masalah Menurut Para Ahli
1. Albert Einstein, perumusan masalah jauh lebih penting daripada solusinya, yang mungkin hanya masalah keterampilan matematika atau eksperimental. Untuk mengajukan pertanyaan baru, kemungkinan baru, untuk mempertimbangkan masalah lama dari sudut pandang baru membutuhkan imajinasi kreatif dan menandai kemajuan nyata dalam sains.
2. Alan Byrman, adalah ungkapan [pernyataan] yang pasti atau jelas tentang bidang yang menjadi perhatian, kondisi yang harus diperbaiki, kesulitan yang perlu dihilangkan, atau pertanyaan yang mengganggu yang ada dalam literatur ilmiah, teori, atau dalam praktik yang ada yang menunjukkan kebutuhan akan pemahaman yang bermakna dan penyelidikan yang disengaja.
3. Sugiyonno, rumusan masalah dapat didefinisikan sebagai sebuah pertanyaan yang dicari jawabannya dengan mengumpulkan data dalam bentuk berbagai rumusan masalah berdasarkan penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi
4. Pariata Westra, rumusan masalah ialah sebuah masalah yang terjadi jika seseorang itu kemudian berusaha untuk mencoba suatu tujuan atau pun juga percobaannya yang pertama untuk bisa atau dapat mencapai tujuan tersebut sampai berhasil.
5. Sutrisno Hadi, masalah ini merupakan suatu kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa serta mengapa.
B. Fungsi Rumusan Masalah
1. Sebagai titik sentral dalam sebuah penelitian, maksudnya rumusan masalah berfungsi sebagai pedoman dalam sebuah penelitian. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian Perumusan masalah ini tidak berharga mati, tapi bisa berkembang dan berubah ketika peneliti berada di lapangan.2. Memberikan solusi atau sebagai penentu, maksudnya rumusan masalah dapat berfungsi sebagai penentu jenis data yang diperlukan dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data yang tidak diperlukan atau harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan pemilihan data yang perlu dan tidak diperlukan dapat dilakukan peneliti melalui rumusan masalah, karena menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.
3. Membuka pikiran kita terhadap suatu permasalahan, saat tujuan dan arah dari suatu permasalahan sudah jelas, maka kita tinggal berfokus pada solusi yang akan kita capai untuk masalah tersebut.
4. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian, rumusan masalah dapat berfungsi sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dapat dikatakan bahwa rumusan masalah berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan bisa dilakukan.
C. Ciri Rumusan Masalah
1. Dibuat di dalam bentuk kalimat tanya2. Dibuat di dalam kalimat yang singkat, jelas serta padat
3. Memberikan petunjuk atau pun juga menjadi poin sentral di dalam kegiatan atau juga aktivitas penelitian sehingga para peneliti tersebut mampu untuk mengumpulkan data serta juga menjawab pertanyaan yang kemudian disampaikan di dalam rumusan masalah
4. Harus mengarahkan cara berpikir tersebut terhadap suatu permasalahan yang sedang dibahas
5. Harus mempunyai nilai penelitian
6. Harus mempunyai fisibilitas
7. Masalah yang diangkat itu sebaiknya sesuai dengan kualifikasi atau juga kemampuan peneliti
D. Tujuan Rumusan Masalah
1. Menjadi Alasan, merupakan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, dengan bentuk sejumlah pertanyaan secara langsung itu menjadi alasan para pembaca mengerti gagasan yang disampaikannya, walaupun singkat.2. Pedoman, menjadi pedoman yang dilakukan oleh sang penulis di dalam menyelesaikan karya tulisnya. Baik skripsi maupun juga makalah proses ini berhubungan erat dengan jawaban yang kemudian akan disampaikan dalam bab selanjutnya, yaitu pada pembahasan atau isi.
3. Menentukan Jenis Data, untuk menentukan instrumen penelitian, selain dari itu pertanyaan di dalam rumusan masalah tersebut juga akan bisa memilah serta memilih antar teknik analisis data yang diperlukan, misalnya ialah menggunakan penelitian kuantitatif ataupun juga mempergunakan penelitian kualitatif.
4. Mempermudah Penentuan Populasi dan Sampel, untuk memberikan penentuan populasi serta sampel. Hal tersebut berhubungan erat dengan keadaan serta kondisi penelitian yang akan dilakukan, karena itulah bagi siapa pun yang ingin menyelesaikan penelitian tersebut haruslah menyertakan rumusan masalah.
E. Jenis Rumusan Masalah
1. Rumusan masalah deskriptif, merupakan rumusan masalah yang berkaitan dengan pernyataan adanya variabel independen, baik itu satu atau lebih variabel penelitian. Jadi dalam rumusan masalah peneliti tidak perlu membandingkan variabel pada sampel lain, dan juga mencari hubungan variabel dengan variabel lainnya. Contohnya,a. Bagaimana sikap dari masyarakat mengenai perguruan tinggi yang memiliki bandan hukum?
b. Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan juga aspirasi masyarakat pada pelayanan publik di ibu kota?
c. Seberapa baguskah kebijakan yang diterapkan di pemerintah?
2. Rumusan masalah komparatif, merupakan rumusan masalah penelitian yang bersifat membandingkan antara variabel satu dengan yang lainnya apakah itu sama atau berbeda. Contohnya,
a. Apakah ada perbedaan tingkat produktivitas antara pegawai negeri dengan pegawai swasta?
b. Adakah perbedaan kapabilitas dan kedisiplinan kerja antara pegawai di perusahaan nasional dan pegawai swasta nasional?
c. Apa ada bedanya antara ketahanan fisik orang kota dengan orang pedalaman?
3. Rumusan masalah asosiatif, merupakan pertanyaan pada sebuah penelitian yang sifatnya mempunyai hubungan antar dua variabel atau pun lebih. Bisa dengan hubungan timbal balik, kausal, atau simetris.
a. Hubungan timbal balik, yaitu hubungan yang mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini tidak diketahui antara variabel independen dan variabel dependen. Misalnya “Hubungan antara memilik motivasi tinggi dan prestasi gemilang”. Pada hal ini bisa dinyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap prestasi dan sebaliknya.
b. Hubungan kausal, yaitu rumusan masalah yang memiliki sifat sebab dan akibat. Di dalamnya terdapat variabel bebas (independen) dan variabel dependen. Dalam hal ini variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Contoh,
a) Apakah ada pengaruhnya antara sistem penggajian dengan kinerja karyawan?
b) Seberapa besarkah tata ruang kota terhadap kebahagiaan penduduknya?
c) Adakah pengaruhnya antara pendidikan yang dilakukan oleh orang tua dengan prestasi belajar anak?
c. Hubungan simetris, hubungan simetris dalam rumusan masalah pada dasarnya adalah prosesi dalam hubungan di antara dua variabel atau bisa lebih kebetulan tampak secara bersama. Contohnya,
a) Adakah hubungannya antara banyak semut di pohon dengan kemanisan buah?
b) Apakah ada hubungannya antara jumlah pengangguran dengan tingkat kriminal?
F. Cara Menuliskan Rumusan Masalah
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menuliskan rumusan masalah penelitian Anda:1. Jelaskan keadaan “ideal”, terdapat banyak cara yang berbeda untuk menuliskan rumusan masalah. Beberapa sumber referensi merekomendasikan rekomendasi untuk secara langsung membahas masalah itu sendiri, tapi sumber lainnya merekomendasikan memberikan konteks latar belakang terlebih dahulu agar masalah (dan solusinya) lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca.
2. Pertanggungjawabkan pernyataan Anda, Anda harus dapat mempertanggungjawabkan pernyataan rumusan masalah yang telah Anda tuliskan. Setelah Anda mulai membuat klaim spesifik tentang seberapa serius masalah Anda, Anda harus mulai mendukung pernyataan Anda dengan bukti.
3. Usulkan solusi, saat Anda sudah menjelaskan apa dan mengapa masalah yang Anda tuliskan begitu penting, selanjutnya jelaskan bagaimana Anda mengusulkan untuk mengurusnya. Penjelasan solusi Anda harus ditulis agar sejelas dan seringkas mungkin.
4. Jelaskan manfaat dari solusi, setelah Anda menunjukkan pada pembaca tentang solusi yang Anda berikan dalam mengatasi masalah penelitian, Anda perlu menjelas kan manfaat daro solusi tersebut atau dengan kata lain menjelaskan mengapa solusi ini adalah ide yang baik.
5. Simpulkan dengan meringkas masalah dan solusi, buatlah kesimpulan dengan meringkas argumen utama Anda yang memungkinkan Anda dengan mudah bertransisi pada bagian utama dari proposal Anda. Anda tidak perlu untuk membuat kesimpulan ini lagi daripada yang seperlunya. Anda perlu untuk mencoba menyatakan, hanya dalam beberapa kalimat, inti dasar dari apa yang telah dijelaskan dalam pernyataan masalah Anda dan pendekatan yang akan Anda pilih.
6. Ingat “5W + 1H ”, rumusan masalah yang Anda tulis harus seinformatif mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin, tapi tidak harus menyelidiki rincian kecil. Jika Anda merasa ragu-ragu tentang apa yang harus Anda tuliskan dalam rumusan masalah Anda, cobalah untuk menjawab lima W (siapa/who, apa/what, di mana/where, kapan/when, dan mengapa/why), serta bagaimana/how.
7. Selalu mengoreksi kesalahan, Ini adalah hal yang harus Anda lakukan semua bentuk tulisan yang serius-tidak ada draft pertama sepanjang sejarah yang tidak dapat memperoleh keuntungan dari mata yang hati-hati dan dari pengkoreksi yang baik. Setelah rumusan masalah Anda terselesaikan, bacalah dengan cepat. Apakah “alurnya” sudah benar? Apakah menyajikan ide-idenya dengan koheren? Apakah tampaknya teratur dengan logis?
Dari berbagai sumber
Post a Comment