Pengertian Penelitian Survei, Unsur, Ciri, Desain, Jenis, Langkah, Proses, dan Hal yang Perlu Dihindari
Table of Contents
Penelitian Survei |
A. Pengertian Penelitian Survei
Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden dalam bentuk sampel dari sebuah populasi. Dalam penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti. Penelitian survei adalah salah satu bentuk penelitian primer, yang mengumpulkan data langsung dari sumbernya. Informasi yang dikumpulkan juga dapat diakses selanjutnya oleh pihak lain dalam penelitian sekunder. Penelitian survei sering digunakan untuk menilai pikiran, pendapat, dan perasaan. Survei dapat bersifat spesifik dan terbatas, atau dapat memiliki tujuan global yang lebih luas.
Penelitian survei banyak digunakan oleh akademisi, pemerintah dan bisnis. Metode survei satu metode yang banyak digunakan dalam penelitian sosial. Riset yang menggunakan metode survei biasa disebut juga metode penelitian survei. Dalam survei, informasi dikumpulkan dari responden menggunakan angket atau kuesioner yang didistribusikan secara langsung atau melalui perantara seperti telepon atau media online.
Pengertian Penelitian Survei Menurut Para Ahli
1. Nan Lin dalam Gulo (2002), survei sebagai metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel.
2. Kerlinger dalam Sugiyono (2007), penelitian survei sebagai penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
3. Priyono (2008), penelitian survei sebagai penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kuesioner adalah lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku, Dalam pelaksanaan survei, kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti.
4. Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik (2015), penelitian survei sebagai salah satu penelitian yang bersifat kuantitatif untuk meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Pada umumnya penelitian survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data.
5. Fred N. Kerlinger (2004), penelitian survei merupakan penelitian mengkaji populasi (universe) yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu, untuk menemukan insidensi, distribusi, dan interelasi relatif dari variabel-variabel.
6. Asmadi Alsa (2004), rancangan survei adalah prosedur di mana peneliti melaksanakan survei atau memberikan angket atau skala pada satu sampel untuk mendeskripsikan sikap, opini, perilaku, atau karakteristik responden. Dari hasil survei ini, peneliti membuat klaim tentang kecenderungan yang ada dalam populasi.
7. Margono (2005), metode penelitian survei ialah pengamatan/penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu.
8. Nazir (2005), penelitian survei dapat didefinisikan sebagai penyelidikan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau suatu individu.
9. Widodo (2008), penelitian survei dapat didefinisikan sebagai penelitian yang digunakan untuk memecahkan permasalahan isu berskala besar yang aktual dengan populasi sangat besar, sehingga dibutuhkan sampel ukuran besar. Namun pengukuran variabelnya lebih sederhana dengan instrumen yang sederhana dan singkat.
B. Unsur Penelitian Survei
Penelitian survei terdiri atas beberapa unsur di antaranya,1. Konsep, adalah gagasan atau ide yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol terkait dengan fenomena yang diteliti.
2. Proposisi, adalah hubungan antara dua konsep yang bersifat logis.
3. Teori, adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, definisi, dan proposisi yang digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu yang tengah diteliti.
4. Variabel, adalah operasionalisasi konsep, dan terdiri atas variabel terikat (variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas) dan variabel bebas yakni variabel yang ada sebelum variabel terikat.
5. Hipotesa, adalah proposisi yang diuji keberlakuannya.
6. Definisi operasional, adalah unsur penelitian yang berisi informasi ilmiah tentang cara mengukur satu variabel yang dapat digunakan oleh peneliti lain.
C. Ciri Penelitian Survei
Penelitian survei memiliki ciri-ciri khusus di antaranya,1. Penelitian survei biasanya digunakan pada sampel yang mewakili populasi.
2. Melibatkan banyak responden.
3. Mencakup area yang luas.
4. Kesimpulan ditarik dari sampel.
5. Respons atau tanggapan responden dapat diketahui secara langsung.
6. Dilaksanakan dalam situasi yang alamiah.
D. Tujuan Penelitian Survei
Sebagaimana metode penelitian lainnya, penelitian survei juga memiliki beberapa macam tujuan di antaranya, 1. Deskripsi, penelitian survei dimaksudkan untuk mengkaji dan menggambarkan fenomena tertentu secara lebih detail.
2. Eksplanasi, penelitian survei dimaksudkan untuk mengkaji dan menjelaskan hubungan sebab-akibat antara dua macam fenomena atau lebih melalui pengujian hipotesa.
3. Eksplorasi atau penjajagan, penelitian survei dimaksudkan untuk memuaskan keingintahuan awal sang peneliti sebelum mengembangkan metode yang digunakan dalam penelitian selanjutnya.
4. Evaluasi, penelitian survei ditujukan untuk mengevaluasi tujuan program yang telah dirumuskan sebelumnya.
5. Prediksi, penelitian survei dimaksudkan untuk mengidentifikasi suatu hubungan serta membuat prediksi tentang sesuatu hal.
6. Penelitian operasional, penelitian survei menitikberatkan pada berbagai variabel yang berkaitan erat dengan aspek operasional.
7. Pengembangan indikator-indikator sosial, penelitian survei ditujukan untuk mengembangkan berbagai macam indikator sosial secara berkala.
E. Desain Penelitian Survei
Terdapat beberapa desain penelitian survei di antaranya desain pembagian silang atau cross sectional design dan desain survei berkepanjangan atau longitudinal survei (Widodo, 2008); sampel survei dan sensus survei (Irawan Soehartono, 2000). 1. Desain penelitian silang atau cross sectional survei digunakan untuk mengetahui isu-isu yang bersifat temporer melalui pengumpulan data yang dilakukan satu kali saja. Desain penelitian survei jenis ini paling banyak digunakan oleh peneliti.
2. Desain penelitian berkepanjangan atau longitudinal survei digunakan untuk memahami suatu isu secara berkelanjutan. Populasi yang digunakan dalam desain ini tidaklah banyak. Adapun pengambilan data dilakukan secara berkala. Desain penelitian jenis ini dibedakan atas kajian kecenderungan atau trend studies, studi panel atau panel studies, sosiometrik, dan desain kontekstual atau contextual design.
3. Sampel survei adalah survei yang dilakukan pada sebagian populasi atau sampel.
4. Sensus survei adalah survei yang dilakukan pada seluruh populasi.
F. Jenis Penelitian Survei
1. Berdasarkan Instrumentasi, dalam penelitian survei, instrumen penelitian yang digunakan dapat berupa kuesioner atau wawancara (terstruktur atau tidak terstruktur).a. Kuesioner, pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner bisa berbentuk pertanyaan tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan atau pertanyaan terbuka untuk mengeksplorasi jawaban responden.
b. Wawancara, wawancara meliputi dua orang-peneliti sebagai pewawancara, dan responden sebagai orang yang diwawancarai. Ada beberapa metode survei yang memanfaatkan wawancara di antaranya wawancara pribadi atau tatap muka, wawancara telepon, dan wawancara online.
2. Berdasarkan Rentang Waktu yang Dibutuhkan, rentang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan survei membawa kita pada dua jenis survei yang berbeda di antaranya cross-sectional dan longitudinal.
a. Survei Cross-Sectional, mengumpulkan informasi dari responden dalam satu periode waktu menggunakan jenis survei cross-sectional. Survei cross-sectional biasanya menggunakan kuesioner untuk bertanya tentang topik tertentu pada satu titik waktu.
b. Survei Longitudinal, ketika peneliti mencoba mengumpulkan informasi selama periode waktu tertentu atau dari satu titik waktu ke titik lainnya, ia melakukan survei longitudinal. Tujuan dari survei longitudinal adalah untuk mengumpulkan data dan memeriksa perubahan dalam data yang dikumpulkan. Survei longitudinal digunakan dalam studi kohort, studi panel, dan studi tren.
Adapun Jenis-jenis metode penelitian survei di antaranya,
1. Metode eksploratif, metode ini bisa disebut pula metode penjajagan. Artinya, survei dilakukan untuk mencari informasi awal yang masih samar-samar. Peneliti menerapkan metode survei eksploratif karena pengetahuan tentang masalah yang hendak diteliti masih dangkal.
2. Metode deskriptif, metode ini dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial tertentu, kemudian dijelaskan secara deskriptif atau naratif.
3. Metode penjelasan atau eksplanatori, metode ini hampir sama dengan metode deskriptif. Bedanya, metode survei eksplanatori menekankan pada pencarian hubungan kausalitas atau sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. Metode deskripsi menekankan pada deskripsi hasil analisis datanya. Sedangkan metode eksplanatori menekankan pada hubungan kausalitas dari hasil analisis datanya.
4. Metode evaluasi, metode ini digunakan untuk penelitian evaluatif. Umumnya, metode survei evaluasi diterapkan pada riset untuk evaluasi program.
5. Metode prediksi, metode ini dilakukan untuk memprediksi tren fenomena sosial ke depan.
6. Metode operasional, metode survei operasional digunakan untuk mendeteksi variabel-variabel operasional dari suatu program yang diteliti.
7. Metode pengembangan, metode survei untuk pengembangan umumnya dilakukan untuk mengembangkan indikator-indikator sosial.
G. Langkah Penelitian Survei
Terdapat enam langkah dasar dalam melakukan sebuah penelitian survei di antaranya, 1. Langkah pertama, yaitu dengan membentuk hipotesis awal, menentukan jenis survei yang akan dilakukan akankah melalui surel (e-mail), wawancara (interview), atau telepon, membuat pertanyaan-pertanyaan, menentukan kategori dari responden, dan menentukan setting penelitian.
2. Langkah kedua, yaitu merencanakan cara untuk merekam data dan melakukan pengujian awal terhadap instrumen survei.
3. Langkah ketiga, yaitu menentukan target populasi responden yang akan di survei, membuat kerangka sampel survei, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel.
4. Langkah keempat, yaitu menentukan lokasi responden, melakukan wawancara (interview), dan mengumpulkan data.
5. Langkah kelima, yaitu memasukkan data ke komputer, mengecek ulang data yang telah dimasukkan, dan membuat analisis statistik data.
6. Langkah keenam, yaitu menjelaskan metode yang digunakan dan menjabarkan hasil penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan evaluasi.
H. Proses Penelitian Survei
Beberapa langkah teknis sederhana namun ideal yang bisa ditempuh dalam metode penelitian survei di antaranya,1. Merumuskan masalah penelitian dan menuliskan tujuan penelitian survei.
2. Menuliskan manfaat penelitian survei secara akademik dan atau secara praktis.
3. Menentukan konsep dan hipotesis penelitian jika diperlukan.
4. Mengumpulkan informasi dari hasil penelitian-penelitian terkait yang sudah dilakukan sebelumnya.
5. Menentukan sampel penelitian.
6. Membuat angket atau kuesioner.
7. Mengumpulkan data, termasuk pula memberi penjelasan pada asisten peneliti yang mengumpulkan data bila punya asisten peneliti.
8. Mengolah dan menganalisis data secara manual atau dengan komputer.
9. Melaporkan hasil penelitian secara tertulis.
I. Hal yang Perlu Dihindari
Dalam membuat pertanyaan untuk penelitian survei, seorang peneliti perlu memerhatikan hal-hal berikut di antaranya, 1. Hindari penggunaan jargon (contoh: sosialisasi, demokrasi), kata-kata slank (contoh: gaptek, cupu, geje), dan penggunaan singkatan
2. Hindari ambiguitas atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dan pertanyaan yang kabur
3. Hindari bahasa yang emosional dan bias prestise (gelar) Ã gunakan bahasa yang netral
4. Hindari pertanyaan yang di dalam satu kalimat terdapat 2 pertanyaan sekaligus (double barreled)
5. Hindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden (leading question)
6. Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk menjawabnya
7. Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah
8. Hindari pertanyaan mengenai masa depan
9. Hindari pertanyaan yang menggunakan dua pernyataan negatif (double negative)
10. Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih
11. Hindari pertanyaan bodoh
Dari berbagai sumber
Post a Comment