Pengertian Penelitian Kepustakaan, Ciri, dan Macamnya
Penelitian Kepustakaan |
A. Pengertian Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan adalah jenis penelitian kualitatif yang pada umumnya dilakukan dengan cara tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya. Penelitian kepustakaan juga dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya-karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang sudah maupun yang belum dipublikasikan. Penelitian kepustakaan menggunakan penelitian bahan-bahan yang tertulis (surat-surat berharga, dokumen, dan lain-lain).
Pengertian Penelitian Kepustakaan Menurut Para Ahli
1. Noeng Muhadjir (1996:169), penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang lebih memerlukan olahan filosofis dan teoritis daripada uji empiris di lapangan. Karena sifatnya yang teoretis dan filosofis , penelitian kepustakaan lebih sering menggunakan pendekatan filosofis (philosophical approach) dibandingkan pendekatan yang lain. Metode penelitian kepustakaan mencakup sumber data, pengumpulan data, dan analisis data.
2. Mardalis, penelitian kepustakaan dapat didefinisikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruangan perpustakaan, misalnya: buku-buku, majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lainnya.
3. I Made Wirartha, penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang dapat dilakukan di perpustakaan atau di tempat lain selama ada sumber bacaan yang relevan.
4. Mustika Zed, mengemukakan tiga alasan dalam menggunakan penelitian pustaka di antaranya,
a. Persoalan penelitian tersebut hanya dapat dijawab melalui penelitian pustaka dan sebaliknya tidak mungkin mengharapkan datanya dari penelitian lapangan. Penelitian dalam bidang sejarah umumnya menggunakan metode library research, selain itu penelitian studi agama dan sastra juga menggunakan metode ini.
b. Studi kasus dalam pustaka dibutuhkan sebagai salah satu tahap tersendiri, yaitu studi pendahuluan (prelinmary research) untuk memahami gejala baru secara lebih mendalam yang tengah berkembang di lapangan atau dalam masyarakat. Misalnya Ahli kedokteran atau biologi melakukan riset pustaka untuk mengetahui sifat dan jenis-jenis virus atau bakteri penyakit yang belum dikenal.
c. Data pustaka tetap andal untuk menjawab persoalan penelitiannya. Bukankah perpustakaan adalah tambang emas yang sangat kaya untuk riset ilmiah. Informasi atau data empiris yang sudah dikumpulkan orang lain, misalnya berupa laporan hasil penelitian atau laporan-laporan resmi, buku-buku yang tersimpan dalam perpustakaan tetap bisa digunakan oleh peneliti kepustakaan.
B. Ciri Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan memiliki empat ciri utama di antaranya,
1. Peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata (eyewitness) yang berupa kejadian, orang atau benda-benda lainnya
2. Data pustaka bersifat ‘siap pakai’ (ready made). Ini artinya yaitu peneliti tidak pergi kemana-mana, kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan
3. Data pustaka umumnya berupa sumber sekunder, yang berarti bahwa peneliti mendapatkan bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan
4. Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan informasi statis, tetap
C. Macam Penelitian Kepustakaan
1. Kajian Pemikiran Tokoh
Penelitian pemikiran tokoh merupakan penelitian yang berupaya untuk menggali atau memahami pemikiran tokoh tertentu melalui karya-karya yang ditinggalkannya. Karya tersebut dapat berbentuk buku, surat, pesan atau dokumen-dokumen lain yang menjadi cermin atas pemikirannya. Akan tetapi, apabila tokoh yang akan dikaji pemikirannya tersebut tidak meninggalkan karya, maka untuk mendapatkan data penelitian, peneliti harus melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan tokoh yang ingin diteliti.
2. Analisis Buku Teks
Buku teks yang dimaksud dalam hal ini mencakup buku pelajaran (SD, MI, SMA, MA, SMK, dan buku-buku referensi di perguruan tinggi). Penelitian berbasis analisis buku teks terhadap buku-buku pelajaran disekolah biasanya bersifat evaluasi guna mengukur relevansi materi pelajaran dengan perkembangan mutakhir. Sedangkan penelitian kepustakaan terhadap buku-buku referensi di perguruan tinggi lebih bersifat pengembangan atau implementasi teori yang telah ada, dan relevansinya dengan perkembangan zaman sekarang.
3. Kajian Sejarah
Hampir semua penelitian sejarah selalu menggunakan penelitian kepustakaan dengan teknik pengumpulan data dokumenter. Akan tetapi, data-data dalam penelitian sejarah tidak terbatas pada buku atau karya, melainkan juga mencakup benda-benda peninggalan sejarah. Meskipun demikian, penelitian sejarah tidak hanya sebatas untuk mencari tahu peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau, tapi lebih menitikberatkan pada analisis sejarah yang berupaya mengungkap peristiwa-peristiwa dibalik bukti-bukti sejarang yang ada.
Dari berbagai sumber
Post a Comment