Pengertian Penelitian Eksplorasi, Ciri, Tujuan, Jenis, Keuntungan dan Kerugiannya
Table of Contents
Penelitian Eksplorasi |
A. Pengertian Penelitian Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk memberikan sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk masalah yang belum dipelajari dengan lebih jelas, dimaksudkan untuk menetapkan prioritas, mengembangkan definisi operasional, dan meningkatkan desain penelitian akhir. Penelitian eksplorasi lebih merupakan kegiatan penjelajahan suatu permasalahan untuk memahami permasalahan tersebut. Maksudnya di sini mengeksplorasi pertanyaan penelitian dan tidak bermaksud untuk menawarkan solusi akhir untuk masalahnya.
Dalam penelitian ini, peneliti belum memiliki gambaran akan definisi atau konsep penelitian. Peneliti akan mengajukan what untuk menggali informasi lebih jauh. Sifat dari penelitian ini adalah kreatif, fleksibel, terbuka, dan semua sumber dianggap penting sebagai sumber informasi.
Penelitian ini bisa membantu dalam menentukan desain penelitian, metodologi pengambilan sampel, dan metode pengumpulan data. Wawancara tidak terstruktur adalah metode pengumpulan data primer yang paling populer dengan studi eksplorasi.
Pengertian Penelitian Eksplorasi Menurut Para Ahli
1. Kotler (2006), penelitian eksploratori adalah salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti sesuatu (yang menarik perhatian) yang belum diketahui, belum dipahami, atau belum dikenali dengan baik.
2. Yusuf (2017), penelitian Eksploratif merupakan studi dengan melakukan penelusuran terutama dalam pemantapan konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkup yang penelitian yang lebih luas jangkauan konseptual yang lebih besar.
3. Morissan (2017), penelitian Eksploratif merupakan penelitian awal yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu topik penelitian yang akan diteliti lebih jauh.
B. Ciri Penelitian Eksplorasi
1. Penelitian eksplorasi bukan studi terstruktur2. Biasanya berbiaya rendah, interaktif dan terbuka.
3. Ini akan memungkinkan seorang peneliti menjawab pertanyaan seperti apa masalahnya? Apa tujuan dari penelitian ini? Dan topik apa yang bisa dipelajari?
4. Untuk melakukan penelitian eksplorasi, umumnya tidak ada penelitian sebelumnya yang dilakukan atau yang sudah ada tidak menjawab masalah dengan cukup tepat.
5. Ini adalah penelitian yang memakan waktu dan perlu kesabaran dan memiliki risiko yang terkait dengannya.
6. Peneliti harus memeriksa semua informasi yang tersedia untuk studi tertentu yang sedang dilakukannya.
7. Tidak ada seperangkat aturan untuk melakukan penelitian itu sendiri, karena penelitian ini fleksibel, luas dan tersebar.
8. Penelitian perlu memiliki nilai atau kepentingan. Jika masalah tidak penting, maka penelitian yang dilakukan tidak efektif.
9. Penelitian juga harus memiliki beberapa teori yang dapat mendukung temuannya karena akan memudahkan peneliti untuk menilai dan melanjutkan penelitiannya.
10. Penelitian semacam itu biasanya menghasilkan data kualitatif, namun dalam kasus-kasus tertentu data kuantitatif dapat digeneralisasi untuk sampel yang lebih besar melalui penggunaan survei dan eksperimen.
C. Tujuan Penelitian Eksplorasi
1. Menjadikan sebuah topik yang baru lebih dikenal oleh masyarakat luas2. Mengembangkan gambaran dasar mengenai topik yang sedang dibahas
3. Menggeneralisasi beberapa gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif
4. Membuka kemungkinan diadakannya penelitian lanjutan mengenai topik yang sedang dibahas
5. Memformulasikan pertanyaan dan menjelaskan kembali sebuah topik, sehingga menjadi lebih sistematik untuk dimengerti
6. Mengembangkan teknik dan arah untuk penelitian selanjutnya
D. Jenis Penelitian Ekplorasi
1. Pencarian Literatur (Literature Search), Pencarian literatur adalah salah satu cara tercepat dan paling murah untuk menemukan hipotesis. Ada sejumlah besar informasi yang tersedia di perpustakaan, melalui sumber internet, dalam basis data komersial, dan sebagainya. Pencarian literatur dapat mencakup surat kabar, majalah, literatur perdagangan, literatur akademis, atau statistik yang diterbitkan dari organisasi penelitian atau Biro Sensus Pemerintah (di Indonesia dikenal dengan BPS atau Badan Pusat Statistik).
2. Wawancara Mendalam (Depth Interviews)
Penting untuk memulai dengan pencarian literatur yang baik, tetapi pada titik tertentu perlu untuk berbicara dengan orang-orang yang berpengetahuan luas di bidang yang diselidiki. Orang-orang ini bisa terdiri atas profesional atau orang di luar organisasi. Dalam hal tersebut, kita tidak membutuhkan kuesioner. Pendekatan yang diadopsi harus sangat tidak terstruktur, sehingga peserta dapat memberikan pandangan yang berbeda. Wawancara mendalam banyak digunakan untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman individu dengan informasi yang sangat terkait dengan situasi atau peluang yang ada.
3. Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)
Metode lain yang sering digunakan dalam penelitian eksplorasi adalah kelompok terfokus. Dalam kelompok terfokus, hanya beberapa orang yang disatukan untuk belajar dan membicarakan beberapa tema yang menarik. Diskusi diarahkan oleh seorang moderator yang berada di ruangan dengan peserta kelompok terfokus. Kelompok biasanya terdiri dari 8-12 orang. Saat memilih individu-individu ini, harus diperhatikan untuk memastikan bahwa mereka harus memiliki latar belakang yang sama dan memiliki pengalaman yang sebanding terkait masalah yang akan dikaji.
4. Analisis Kasus (Case Analysis)
Para peneliti dapat memahami lebih banyak tentang masalah yang dikaji dengan mempelajari contoh-contoh atau kasus-kasus yang dipilih dengan cermat. Studi kasus ini cocok untuk melakukan penelitian eksplorasi. Seorang peneliti harus memeriksa dengan hati-hati studi kasus yang diterbitkan sebelumnya berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.
E. Keuntungan dan Kerugian Penelitian Eksplorasi
1. Keuntungan dari penelitian eksplorasi di antaranya, a. Peneliti memiliki banyak fleksibilitas dan dapat beradaptasi dengan perubahan seiring kemajuan penelitian.
b. Biasanya biaya yang dibutuhkan lebih rendah.
c. Ini membantu meletakkan dasar penelitian, yang dapat mengarah pada penelitian lebih lanjut.
d. Hal ini memungkinkan peneliti memahami pada tahap awal, jika topiknya layak untuk diinvestigasikan kaitannya dengan waktu dan sumber daya serta jika layak untuk dikaji lebih jauh.
e. Ini dapat membantu peneliti lain untuk menemukan kemungkinan penyebab masalah, yang dapat dipelajari lebih lanjut secara terperinci untuk mengetahuinya.
2. Kerugian dari penelitian eksplorasi di antaranya,
a. Meskipun itu bisa mengarahkan peneliti ke arah yang benar menuju apa jawabannya, itu biasanya tidak meyakinkan.
b. Kerugian utama dari penelitian eksplorasi adalah menyediakan data kualitatif. Interpretasi informasi tersebut dapat bersifat menghakimi dan bias.
c. Sebagian besar waktu, penelitian eksplorasi melibatkan sampel yang lebih kecil, sehingga hasilnya tidak dapat secara akurat ditafsirkan untuk populasi umum.
d. Sering kali, jika data dikumpulkan melalui penelitian sekunder, maka ada kemungkinan data tersebut menjadi tidak diperbarui.
Dari berbagai sumber
Post a Comment