Pengertian Metode Deduksi dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Metode Deduksi dan Contohnya
Metode Deduksi

A. Pengertian Metode Deduksi

Istilah deduksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum; penyimpulan dari yang umum ke yang khusus. Demikian, metode deduksi (atau penalaran deduktif, logika deduktif, deduksi logis atau logika "atas-bawah") adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai kesimpulan logis tertentu. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan).

Menurut Sutrisno Hadi dalam Metode Research I metode deduksi adalah metode yang berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum menjadi kejadian yang bersifat khusus (Hadi, 1987: 42). Metode ini digunakan untuk menguraikan data dari suatu pendapat yang bersifat umum kemudian diuraikan menjadi hal-hal yang bersifat khusus. Penalaran deduktif menghubungkan premis-premis dengan kesimpulan. Jika semua premis benar, istilah jelas, dan aturan logika deduktif ditaati, maka kesimpulan ini tentu benar.

B. Contoh Metode Deduksi

Contoh 1
Premis 1: Semua manusia pasti mati
Premis 2: Sokrates adalah manusia
Kesimpulan: Socrates pasti mati
Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai manusia memiliki atribut pasti mati. Premis kedua menyatakan bahwa Sokrates diklasifikasikan sebagai manusia - anggota dari himpunan manusia. Kesimpulannya kemudian menyatakan bahwa Sokrates pasti mati karena ia mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai manusia.

Contoh 2
Premis 1: Semua kambing berkaki empat
Premis 2: Hewan itu adalah kambing.
Kesimpulan: Hewan itu berkaki empat.

Contoh 3
Semua logam jika dipanaskan akan memuai.
Besi adalah logam.
Jadi besi jika dipanaskan akan memuai.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment