Pengertian Kerangka Berpikir, Ciri, Model, Jenis, dan Tahapan Penyusunannya
Table of Contents
Kerangka Berpikir |
A. Pengertian Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model atau gambaran berupa konsep yang menjelaskan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Kerangka berpikir ini pun juga dapat dikatakan sebagai rumusan masalah yang telah dibuat dengan berdasarkan adanya suatu proses deduktif dalam rangka menghasilkan beberapa konsep serta proposisi yang digunakan untuk memudahkan peneliti dalam merumuskan hipotesis penelitiannya.Jadi dapat dikatakan bahwa kerangka berpikir adalah sintesis dari hubungan antar variabel yang telah disusun berdasarkan berbagai teori yang telah diuraikan dan kemudian dianalisis secara kritis dan sistematis untuk mendapatkan sintesis hubungan antar variabel penelitian. Sintesis hubungan variabel-variabel ini digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Oleh karena itu, sebaiknya kerangka berpikir tersebut dibuat di dalam bentuk diagram atau juga skema, dengan tujuan untuk dapat mempermudah memahami beberapa variabel data yang kemudian akan dipelajari ditahap selanjutnya.
Pengertian Kerangka Berpikir Menurut Para Ahli
1. Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011: 60), kerangka berpikir dapat ditafsirkan sebagai model konseptual untuk bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai masalah penting.
2. Eecho, kerangka berpikir berbeda dari sekumpulan informasi atau hanya sekedar sebuah pemahaman. Selain itu, Kerangka Berpikir adalah pemahaman yang mendasari pemahaman orang lain, pemahaman yang merupakan fondasi dan menjadi dasar dari semua pemikiran selanjutnya.
3. Suriasumantri 1986, dalam (Sugiyono, 2010), menyatakan bahwa seorang peneliti itu harus menguasai teori-teori ilmiah yakni sebagai dasar bagi argumentasi di dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran tersebut adalah suatu penjelasan sementara terhadap adanya gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan.
B. Ciri Kerangka Berpikir
1. Bisa dikatakan sebagai suatu pemikiran dari susunan instruksi logika yang telah diatur di dalam rangka menjelaskan mengenai variabel yang diteliti.2. Kerangka tersebut dibuat untuk bisa menjelaskan instruksi dari aliran logika itu dengan secara sistematis.
3. Ditujukan untuk dapat memperjelas variabel data yang sedang diteliti sehingga pengukurannya itu bisa atau dapat dirinci secara relevan.
4. Di dalam kerangka berpikir tersebut juga harus menerangkan mengenai,
a. Mengapa penelitian tersebut dilakukan?
b. Bagaimana proses penelitian tersebut dilakukan?
c. Apa yang akan didapatkan dari melakukan penelitian itu?
d. Kemudian untuk apa hasil dari penelitian tersebut apabila sudah diperoleh?
C. Model Kerangka Berpikir
1. Model Penelitian Korelasi, gaya dari kerangka pemikiran penelitian yang biasa digunakan untuk model penelitian korelasi, yang mana terdapat variabel bebas serta variabel terikat. Komponen utama dari kerangka pemikiran yang dikembangkan Gregor Polančič (Polancik, 2009) di antaranya, a. Independent Variables (merupakan variabel bebas),
b. Dependent Variables (merupakan variabel terikat),
c. Levels (merupakan indikator dari variabel bebas yang kemudian akan diobservasi),
d. Measures (merupakan indikator dari variabel terikat yang kemudian akan diobservasi).
2. Model Penelitian Perbaikan Metode, selanjutnya model penelitian perbaikan metode atau method improvement, yang sering digunakan di dalam penelitian pada bidang sains serta juga teknik, dan juga termasuk pada bidang komputerisasi di dalamnya. Berdasarkan model (Polancik, 2007) komponen dari model kerangka pemikiran ini di antaranya,
a. Indicators,
b. Proposed Method,
c. Objectives, serta
d. Measurements.
D. Jenis Kerangka Berpikir
1. Kerangka Teoretis, merupakan salah satu jenis kerangka yang di dalamnya menegaskan mengenai teori yang dijadikan sebagai landasan serta juga digunakan untuk dapat menjelaskan fenomena yang sedang diteliti.2. Kerangka Operasional, merupakan sebuah kerangka yang di dalamnya menjelaskan mengenai variabel yang diperoleh dari konsep-konsep yang sudah dipilih serta juga menunjukkan adanya suatu hubungan antara variabel data tersebut. Dan juga, menjelaskan mengenai hal apa saja yang bisa dijadikan yakni sebagai indikator yang digunakan untuk bisa mengukur variabel yang berhubungan.
3. Kerangka Konseptual, merupakan sebuah kerangka yang di dalamnya menjelaskan mengenai konsep yang terdapat di dalam asumsi teoritis, yang setelah itu digunakan untuk bisa mengistilahkan unsur yang terdapat di dalam objek yang akan diteliti serta juga menunjukkan adanya hubungan antara konsep tersebut.
E. Tahapan Penyusunan Kerangka Berpikir
1. Menentukan variabel yang lebih detail, pertama seorang peneliti itu harus menetapkan sebuah variabel data yang lebih rinci. Apabila seorang peneliti tersebut ingin mendapatkan segala macam teori yang nantinya akan dicari untuk bisa mendukung terbentuknya kerangka berpikir yang lebih jelas. Dengannya, peneliti tersebut tentu harus menentukan variabel data terlebih dahulu. Berikut merupakan beberapa cara untuk bisa menentukan variabel data yang lebih detail di antaranya,a. Perhatikan terlebih dahulu judul yang kalian buat.
b. Setelah itu tentukanlah variabel-variabel data dari judul tersebut.
c. Kemudian tuliskan seluruh variabel data yang sudah ditentukan.
2. Membaca buku-buku hasil penelitian, langkah selanjutnya setelah menentukan variabel, maka yang kemudian dilakukan adalah kalian harus membaca buku-buku dari hasil penelitian yang relevan. Buku yang dimaksud dapat berupa ensiklopedia, kamus, atau pun juga buku teks yang lainnya. Sedangkan untuk mempelajari mengenai hasil dari penelitian yang dibaca bisa atau dapat meliputi tesis, skripsi, laporan penelitian, jurnal ilmiah, maupun juga disertasi.
3. Deskripsikan teori serta hasil penelitian, apabila membaca buku-buku dari hasil penelitian itu sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya ialah kalian dapat atau bisa mengungkapkan teori-teori yang berhubungan itu dengan variabel data yang akan diteliti.
4. Menganalisis teori dan juga hasil penelitian secara kritis, pada tahap ini yang harus kalian lakukan ialah menganalisis teori serta juga hasil penelitian secara kritis. Namun, di dalam proses menganalisis, seorang peneliti tersebut bisa atau dapat mengkaji teori yang sudah ditetapkan sesuai dengan objek penelitian itu ataupun tidak. Sebab, sering terdapat teori yang berasal dari luar negeri yang kemudian tidak sesuai dengan penelitian yang terdapat di dalam negeri.
5. Menganalisis komparatif tentang teori dan hasil penelitian, pada tahap ini, kalian kemudian harus melakukan sebuah analisis serta juga komparasi dengan cara membandingkan teori yang satu dengan yang lainnya. Dari hasil itu kemudian, seorang peneliti tersebut bisa atau dapat menggabungkan teori yang satu dengan teori yang lainnya ataupun juga dengan cara mereduksi apabila hasil analisis itu dipandang terlalu luas.
6. Sintesa Kesimpulan, setelah selesai tahap di atas, selanjutnya yang harus kalian lakukan oleh seorang peneliti itu bisa dapat atau bisa melakukan sebuah sintesa atau juga kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa yang terjadi antar variabel tersebut akan menghasilkan beberapa kerangka berpikir yang kemudian bisa atau dapat digunakan untuk kemudian merumuskan sebuah hipotesis.
7. Kerangka Berpikir, apabila sintesa kesimpulan itu juga sudah dilakukan, maka tahap yang terakhir ialah kalian sudah dapat atau bisa menyusun skema dari kerangka berpikir, terdapat 2 macam kerangka berpikir di antaranya kerangka asosiatif dan juga komparatif.
Dari berbagai sumber
Post a Comment