Pengertian Identifikasi Masalah, Bagian, dan Cara Mengidentifikasi Masalah
Identifikasi Masalah |
A. Pengertian Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam proses penelitian untuk menentukan apa saja yang menjadi bagian inti dari sebuah penelitian. Identifikasi masalah merupakan bagian dari proses penelitian yang dapat dipahami sebagai suatu upaya untuk mendefinisikan masalah yang ada dan membuat permasalahan tersebut dapat diukur dan diuji.
Ketika peneliti menangkap fenomena yang berpotensi untuk diteliti, langkah selanjutnya yang mendesak adalah mengidentifikasi masalah dari fenomena yang diamati tersebut. Proses identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mendeteksi permasalahan sosial yang diamati. Dari situ, peneliti mengambil langkah untuk mengetahui lebih lanjut, bisa dengan melakukan observasi, membaca literatur, atau melakukan survei awal.
Peneliti melakukan identifikasi masalah dengan menjelaskan apa masalah yang ditemukan dan bagaimana masalah tersebut diukur dan dihubungkan dengan prosedur penelitian. Langkah ini penting untuk memperinci apa saja yang sebenarnya harus diteliti lebih dalam dari fenomena tersebut. Secara umum, identifikasi masalah terdiri dari 3 langkah di antaranya,
1. Menemukan dan masalah yang ada (Problem)
2. Mengidentifikasi sumber permasalahan (Root cause)
3. Menciptakan kalimat isu/kalimat permasalahan (Problem Statement) yang menjelaskan permasalahan yang sudah diidentifikasi
Saat mengidentifikasi masalah terdapat beberapa hal yang harus diperhitungkan di antaranya,
1. Masalah mencegah tujuan dan sasaran yang diidentifikasi pada langkah sebelumnya tidak tercapai. Ini harus mencakup berbagai tujuan yang diidentifikasi dalam langkah sebelumnya.
2. Identifikasi masalah harus mempertimbangkan tidak hanya ‘masalah’ atau ’tantangan’, tetapi juga kendala pada peluang yang mencegah tercapainya tujuan dan sasaran.
3. Identifikasi harus didasarkan pada pengamatan empiris, seperti data dan informasi yang diperoleh dari penelitian survei, wawancara, dan studi dari berbagai sumber.
4. Identifikasi masalah harus menghasilkan pernyataan masalah yang menggambarkan sifat masalah yang dihadapi.
Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli
1. Suriasumantri, identifikasi masalah ialah tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah.
2. Amien Silalahi, identifikasi masalah merupakan usaha untuk mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan jawabannya.
B. Bagian Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah terdiri dari beberapa bagian di antaranya,
1. Identifikasi dengan jelas akar penyebab masalah
2. Mengembangkan pernyataan masalah terperinci yang mencakup efek masalah pada suatu fenomena.
Ada banyak sumber yang membantu peneliti dalam mengidentifikasi masalah penelitian yang bermakna, di antaranya pengalaman, diskusi, teori, sastra, perubahan teknologi, perubahan sosial, ketidakpuasan.
Agar masalah penelitian tetap ada, ada sejumlah elemen inti yang harus melekat di antaranya,
1. Seorang individu atau komunitas atau organisasi/lembaga yang terkait dengan masalah tersebut (mengalami masalah) yang menempati area geografis tertentu.
2. Beberapa tujuan yang ingin dicapai untuk menyelesaikan masalah, artinya harus ada beberapa tujuan menyelesaikan masalah, jika tidak maka akan “memuakkan” untuk alasan dan pemahaman bersama dalam melakukan penelitian.
3. Beberapa cara alternatif (atau jalan tindakan) yang harus diambil. Setidaknya harus ada dua garis tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan.
4. Ada keraguan dalam pikiran seorang peneliti sehubungan dengan pemilihan alternatif. Ini artinya bahwa penelitian harus menjawab pertanyaan mengenai efisiensi relatif dari alternatif yang mungkin.
5. Ada lingkungan yang terkait dengan permasalahan tersebut.
C. Cara Mengidentifikasi Masalah
1. Menemukan bahwa terdapat Masalah
Proses paling penting dan yang pertama harus dilakukan dalam identifikasi masalah adalah untuk menentukan apakah terdapat masalah di suatu lokasi/fenomena. Jika ternyata terdapat suatu permasalahan, langkah selanjutnya adalah menemukan semua masalah yang ada. Umumnya, suatu hal dikatakan menjadi masalah jika tidak sesuai dengan standar atau acuan yang berlaku.
Selain pendekatan di atas, terdapat pula pendekatan akar rumput (grassroots) di mana kita melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang terdampak. Respons merekalah yang menentukan apa saja masalah yang terjadi di suatu wilayah.
2. Mengidentifikasi Sumber Permasalahan
Setelah mengetahui apa-apa saja yang menjadi masalah di suatu lokasi, kalian perlu untuk mengidentifikasi sumber permasalahannya. Tahapan ini berguna untuk menentukan apa saja yang menjadi akar masalah dari masalah yang sudah kalian temukan. Terkadang, suatu permasalahan bukanlah permasalahan akarnya. Oleh karena itu, analisis mengenai akar permasalahan sangat penting untuk mendapatkan identifikasi masalah yang akurat.
3. Menciptakan Kalimat Isu
Setelah kalian menentukan masalah apa saja yang ada di suatu wilayah beserta akar masalahnya, kalian harus merangkainya menjadi kalimat identifikasi permasalahan yang runut atau sering disebut sebagai kalimat isu. Secara umum, terdapat 3 indikator kalimat isu yang baik yaitu spesifik, objektif, dan jelas. Intinya adalah, kalimat isu tersebut harus mudah dipahami oleh semua orang, bahkan orang-orang yang tidak mengerti permasalahan tersebut.
Selain itu, kalimat isu juga harus memiliki dasar analisis yang kuat. Di sini, dasar analisis yang kuat maksudnya adalah basis riset dan data yang cukup agar peneliti dapat mengklaim bahwa kalimat isu tersebut valid. Hal ini seharusnya sudah diselesaikan pada 2 tahap sebelumnya yaitu tahap menemukan masalah dan tahap identifikasi akar masalah.
Dari berbagai sumber
Post a Comment