Pengertian Sadisme, Seksual Sadisme, Ciri, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Sadisme
Sadisme

A. Pengertian Sadisme dan Seksual Sadisme

Pengertian sadisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kekejaman; kebuasan; keganasan; kekasaran; kepuasan seksual yang diperoleh dengan menyakiti orang lain (yang disayangi) secara jasmani atau rohani. Sadisme adalah perilaku yang kejam, ganas, atau kasar. Namun secara psikologi, sadisme bisa juga berarti kepuasan seksual yang diperoleh dengan menyakiti orang lain (yang disayangi) secara jasmani atau rohani.

Secara sederhana, sadisme ialah suatu bentuk gangguan mental yang membuat penderitanya mendapat kepuasan saat bisa menyakiti pihak lain. Sementara, sexual sadisme merupakan kelainan seks di mana penderita biasanya memperoleh kepuasan seksual yang berhubungan dengan rasa sakit. Kepuasan seksual ini akan didapati apabila penderita berfantasi atau menyakiti dan atau mempermalukan orang lain yang menjadi obyek seks mereka. Istilah sadisme ini berasal dari seorang pria bernama Donatien Alphonse Franscois de Sade (1740-1814).

Orang yang mengalami seksual sadisme sebenarnya mengalami ketidakselarasan antara perkembangan fisikoseksual dan psikoseksualnya. Saat perkembangan fisikoseksualnya sudah dewasa sempurna, ternyata perkembangan psikoseksualnya belum dewasa, masih pada masa anak-anak. Dia jadi senang menyakiti, serupa dengan anak-anak yang pada suatu masa merasa senang bila menggigit atau mencubit.

Masa kecil dan remaja seksual sadisme ini ditandai dengan campuran kekerasan, seks, dan isolasi sosial. Sejumlah penderita seksual sadisme memiliki hubungan ambivalen (cinta/benci) dengan ibu mereka. Di samping itu, sejumlah penderita seksual sadisme melaporkan bahwa mereka secara fisik korban seorang ayah yang otoriter. Mereka mengembangkan gaya yang tidak memadai ditandai dengan sikap ditarik dari isolasi sosial (brittain, 1970).

Selama masa remaja, mereka mengembangkan self esteem rendah karena kegagalan dalam interaksi sosial dan seksual. Fantasi seksual menyimpang menjadi sadis dalam rangka mempertahankan tingkat tinggi gairah seksual. Pada masa dewasa, seksual sadisme ini merasa introvert, pemalu dan tidak kompeten secara sosial dan terisolasi. Mereka jarang menunjukkan kekerasan dan mayoritas seksual sadisme menjalani kehidupan normal, dan terdapat beberapa bukti mereka berpenghasilan dan memiliki latar belakang pendidikan di atas rata-rata.

B. Ciri Penderita Seksual Sadisme

1. Gairah seksual yang berulang dan intens dari fisik atau psikologis penderitaan orang lain, seperti yang dinyatakan oleh fantasi, atau perilaku mendesak. Selama periode setidaknya 6 bulan.
2. Gangguan seksual sadisme ditandai oleh perasaan intens rangsangan seksual ketika berfantasi atau menyaksikan individu lain mengalami rasa sakit fisik atau psikologis. Tindakan seksual sadisme dapat terjadi dengan dua mitra, atau sebagai serangan pada individu yang tidak menyetujui diperlakukan seperti itu. (The American Psychiatric Association, 2013)
3. Dalam fantasi seksualnya, penderita bertindak sebagai dominan yang melakukan aksi menyakiti pasangan seksnya.
4. Pada fase yang lebih lanjut, penderita akan berusaha melakukan tindakan menyakiti tersebut secara nyata, bukan lagi fantasi dalam pikirannya.
5. Menyakiti secara seksual untuk mendapat kepuasan dilakukan dengan memukul, memotong, membakar, menggigit, dan mencambuk.
6. Dari waktu ke waktu level menyakiti pasangan seksnya akan semakin meningkat untuk mendapatkan kepuasan seksual secara lebih.

C. Jenis Sadisme dan Seksual Sadisme

Menurut A. Hesnard, sadisme terdiri dari tiga jenis di antaranya,
1. Sadis Besar (Les Grands sadique criminels). Sadisme psikopatis seperti ini sangat berbahaya bagi masyarakat dan tergolong kriminalitas. Contohnya, penganiayaan, pemerkosaan, mutilasi, dan sebagainya.
2. Sadis Kecil dan Menengah (Les Petits et moyens sadique pervers). "Korban" dari sadisme ini sepenuhnya sadar dan rela menerima perlakuan sadis, persis dengan penggambaran tokoh-tokoh fiksi di beberapa novel Marquis de sade.
3. Sadis Moral (Les Sadique morals). Contohnya pelecehan, perpeloncoan, praktik menakut-nakuti orang, dsb.

Sadisme jenis yang kedua dan ketiga sangat boleh jadi berkaitan dengan penyimpangan seksual sadomasokisme. Sedangkan sadisme yang pertama murni kriminal.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment