Pengertian Pikir, Pikiran, Berpikir, Konsep, Fungsi, Macam, Tingkatan, dan Faktornya

Table of Contents
Pengertian Pikiran
Pikiran

A. Pengertian Pikir, Pikiran, dan Berpikir

Kata pikir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akal budi; ingatan; angan-angan, berpikir memiliki arti menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, memikirkan adalah mencari upaya untuk menyelesaikan sesuatu dengan menggunakan akal budi, dan pikiran adalah hasil berpikir (memikirkan). Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir adalah sebuah aktivitas kerja otak mengenai sesuatu hal.

Berpikir juga merupakan aktivitas mental sebab berpikir tidak hanya menggunakan aktivitas otak namun juga menyangkut semua bagian tubuh dan juga perasaan atau emosi dalam psikologi. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang sama di antaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.

Definisi paling umum dalam berpikir merupakan berkembangnya ide dan juga konsep dalam diri seseorang yang berlangsung lewat keterkaitan hubungan di antara beberapa bagian informasi yang tersimpan dalam diri seseorang berbentuk pengertian. Berpikir melibatkan manipulasi otak terhadap informasi, seperti saat kita membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat keputusan. Berpikir adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan analisis proses berpikir menjadi bagian dari psikologi kognitif.

B. Konsep Berpikir

Dalam proses berpikir, tentunya setiap individu memakai beberapa simbol atau penggambaran. Konsep adalah konstruksi simbolik yang memberi gambaran ciri atau beberapa ciri secara umum mengenai sebuah objek atau kejadian. Dengan proses tersebut, nantinya setiap individu bisa mengklasifikasikan. Dalam berpikir terdapat beberapa macam konsep di antaranya,
1. Konsep sederhana
2. Konsep kompleks
3. Konsep konjungtif
4. Konsep disjungtif
5. Konsep relasional

C. Fungsi Berpikir

1. Pembentukan Pengertian, manusia mengenal dua macam pengertian yakni pengertian empiris atau pengertian pengalaman dan juga pengertian rasionalis atau pengertian ilmiah.
a. Pengertian empiris diperoleh dari pengalaman. Pengertian pengalaman ini akan berubah atau bertambah sesuai dengan seberapa banyak pengalaman yang didapat dan hasilnya akan berbeda antar setiap individu.
b. Pengertian rasionalis. Seseorang yang mempunyai pengertian ilmiah akan mengetahui apa hakikat dari sesuatu, bagaimana dan juga apa saja elemen-elemen yang terdapat di dalamnya.

2. Pembentukan Pendapat, seseorang bisa membentuk pendapat jika mengatakan mengenai sesuatu yang lain. Pendapat ini disebut dengan pendapat positif dan ada pula yang berpendapat negatif, dan juga kemungkinan. Masing-masing pendapat ini nantinya akan dituangkan dalam bentuk kalimat yang terdiri dari pokok kalimat dan juga sebutan. Pokok kalimat berisikan tentang satu individu yang disebut dengan pendapat individual dan jika pokok kalimat berisi beberapa individu, maka disebut dengan pendapat partikular.

3. Pembentukan Kesimpulan, merupakan proses membentuk sebuah pendapat yang berdasarkan atas beberapa pendapat lain bergantung dari jenis metode pembelajaran. Kesimpulan ini bisa dibedakan menjadi kesimpulan induktif, kesimpulan deduktif dan juga kesimpulan analogi.

D. Macam Proses Berpikir

1. Berpikir Deduktif, adalah sifat deduksi yang berasal dari kata Latin deucere. Dengan begitu, kata deduksi yang diturunkan dari kata tersebut memiliki arti mengantar dari sebuah hal ke hal lainnya. Sebagai sebuah istilah penalaran, deduksi adalah proses berpikir atau penalaran yang bertolak dari preposisi yang sebelumnya sudah ada menuju ke preposisi baru yang akhirnya membentuk sebuah kesimpulan.
2. Berpikir Induktif, induktif memiliki arti bersifat induksi. Sedangkan induksi merupakan proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan sebuah kesimpulan atau inferensi. Berpikir induktif atau inductive thinking merupakan penarikan sebuah kesimpulan umum dari beberapa kejadian. Dasarnya ialah observasi dan juga proses pemikiran yang sintesis.
3. Berpikir Evaluatif, merupakan cara berpikir kritis, menilai antara baik dan buruknya, tepat atau tidaknya sebuah gagasan. Dalam berpikir evaluatif ini, seorang individu bisa menambah atau mengurangi sebuah gagasan dan menilai atas dasar kriteria tertentu.

E. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Berpikir

1. Faktor Penghambat, faktor penghambat dalam berpikir adalah bagaimana seseorang bisa melihat atau memahami sebuah masalah, situasi yang sedang dialami seseorang dan juga situasi dari luar yang dihadapi, pengalaman individu yang bersangkutan, bagaimana inteligensi orang tersebut, data yang kurang sempurna sehingga masih banyak data yang harus dicari dan juga data dalam keadaan membingungkan atau confuse sehingga bertentangan dengan data lainnya.
2. Faktor Pendukung, beberapa faktor pendukung dalam proses berpikir di antaranya adalah keadaan emosi individu yang stabil, pendidikan yang sudah terpenuhi, memperlihatkan ciri-ciri orang cerdas menurut psikologi dan sesuai dengan perkembangan individu, keadaan lingkungan sekitar yang mendukung proses berpikir, perkembangan intelektual individu dan juga sikap terbuka individu pada sebuah pengetahuan yang baru.

F. Tingkatan Berpikir

1. Tingkat Konkret, merupakan proses berpikir lewat bayang atau tanggapan khusus yang terjadi dari pengamatan panca indera yang bersifat konkret. Berpikir dalam tingkatan ini mengandung kesadaran akan hubungan antara pengamatan satu dengan yang lain dan belum ada.
2. Tingkat Skematis, atau bagan adalah tingkat saat bayang atau tanggapan tidak lagi menjadi kegiatan yang konkret dan seseorang sudah mempunyai gambaran umum. Untuk itu, seseorang sudah bisa membandingkan keadaan atau sifat dari banyak benda yang diamati sebab sudah mengetahui bagaimana cara membangun sikap kritis.
3. Tingkat Abstrak, adalah saat seseorang memakai pengertian yang dibagi atas beberapa golongan. Pada proses berpikir, seseorang tidak lagi membayangkan sebuah benda sebab alam pikiran sudah dipenuhi dengan pengertian umum sebagai bahasa.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment