Pengertian Masyarakat, Syarat, Unsur, Ciri, dan Bentuknya

Table of Contents
Pengertian Masyarakat
Masyarakat

A. Pengertian Masyarakat

Pengertian masyarakat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Masyarakat merupakan sekelompok orang yang mendiami suatu lingkungan sosial tertentu dalam kurun waktu tertentu sebagai sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka yang sebagian besar interaksinya adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

Istilah masyarakat berasal dari Bahasa Inggris Society, dalam Bahasa Latin Socius, dan Bahasa Arab Syakara, yang arti ini seolah-olah menunjukkan dalam satu pengertian yakni kawan yang dapat mempengaruhi satu sama lainnya, mempengaruhi dalam hal positif ataupun di dalam hal negatif. Secara abstrak, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama dalam suatu komunitas yang teratur.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan mata pencaharian utamanya. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan berbagai tipe masyarakat, seperti masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocok tanam, dan masyarakat agrikultural intensif (masyarakat peradaban). Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.


Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli
1. Paul B. Harton, masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu relatif cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok manusia tersebut.
2. Ralp Linton, masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan secara jelas.
3. John J. Macionis, masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama.
4. Soerjono Soekanto, masyarakat adalah proses terjadinya interaksi sosial, suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu interaksi sosial dan komunikasi.
5. Selo Sumardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan suatu kebudayaan.
6. Emile Durkheim, masyarakat adalah kenyataan objektif di dalam diri setiap individu-individu yang saling membutuhkan. Oleh karenanya sering kali sebagai makhluk sosial seseorang tidak bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan peran serta orang-orang di sekelilingnya.
7. Karl Marx, masyarakat adalah hubungan manusia untuk melakukan kontak sosial yang memiliki tujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas (sosialisme). Pandangan ini tentunya dipengaruhi oleh Karl Marx yang dikenal sebagai pencetus teori tanpa kelas borjuis dan kaum proletar.

B. Syarat Masyarakat

Syarat mutlak yang menjadi konsep tentang terbentuknya masyarakat di dalam kehidupan manusia di antaranya,
1. Manusia yang Hidup Bersama, manusia sebagai makhluk sosial tentu saja tidak bisa hidup sendiri, kesendirian yang dialami manusia akan mendorong seseorang untuk bergaul dan berinteraksi satu sama lainnya. Jenis interaksi sosial yang terbentuk tersebut sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang untuk tinggal bersama, baik melakukan kontak sosial, menjalin kekerabatan, atau tindakan hubungan sosial lainnya
2. Bergaul dalam Waktu Cukup Lama, bergaul ini tidak hanya dilakukan sesekali dalam seumur hidup. Sebab syarat utama bisa dikatakan anggota dalam masyarakat haruslah melakukan pergaulan atau hubungan sosial dalam kurun waktu tertentu
3. Menciptakan Komunikasi dan Peraturan, sistem pergaulan manusia yang memiliki keanekaragaman dalam pemikiran tentu saja tidak bisa lepas dari konflik sosial yang menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Untuk menjaganya maka komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat akan melahirkan banyak peraturan yang dimulai dari kesepakatan bersama, dalam tata cara inilah komunikasi dan peraturan bagian daripada syarat masyarakat
4. Menyadari Integrasi Sosial, kesadaran tentang pentingnya kehidupan bersama (integrasi) kemudian menjadi mutlak harus dimiliki oleh setiap individu yang tergabung dalam masyarakat tertentu, sebab semua masyarakat yang berada di wilayah tertentu akan melahirkan berbagai contoh integrasi sosial di dalamnya
5. Melakukan Sosialisasi, syarat kelompok sosial dikatakan sebagai masyarakat haruslah mampu memberikan edukasi pada generasi berikutnya, yang menjadi bagian panting dalam pengenalan dan tradisi adanya pewarisan trah dan keturunan terhadap anggota baru yang ada dalam kehidupan masyarakat

Selain adanya syarat masyarakat seperti yang sudah disebutkan di atas. Ada syarat lainnya setiap individu dikatakan sebagai masyarakat setempat (community) syarat tersebut di antaranya,
1. Terdapatnya rumah yang terletak di wilayah-wilayah dalam geografis yang sama dengan para rumah yang ada di sekelilingnya
2. Setiap individu memiliki interaksi sosial
3. Sikap kebersamaan yang tidak didasari pada hubungan kekerabatan, seperti hubungan pada keluarga

C. Unsur Masyarakat

Sebagai sebuah kesatuan dalam individu-individu, tentunya masyarakat memiliki berbagai bentuk unsur primer (utama) hingga bisa dikatakan sebagai masyarakat. Unsur yang mengharuskan ada dalam masyarakat, antara lain adalah sebagai berikut;
1. Kepercayaan dan Pengetahuan, unsur kepercayaan dan juga pengetahuan adalah unsur utama dalam kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan karena setiap perilaku anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh hal yang mereka yakini serta suatu hal yang diketahui tentang kebenaran, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang Pencipta Alam Semesta. Adalah bagian utama dari unsur yang ada dalam terbentuknya masyarakat.
2. Perasaan, perasaan merupakan keadaan jiwa yang dimiliki oleh kepada manusia lainnya. Perasaan ini kan terbentuk dalam masyarakat setelah melakukan hubungan sosial secara ajeg (konsisten) dalam kurun waktu tertentu, sikap perasaan yang dimiliki oleh masyarakat ini adalah bagian daripada upaya menciptakan hubungan harmonis dalam masyarakat.
3. Tujuan, tujuan adalah unsur masyarakat yang mampu mengakomodir keinginan dan harapan berbagai individu yang tergabung, setiap masyarakat bisa dikatakan masyarakat jika memiliki tujuan yang disamakan, akan tetapi secara garis besar tujuan dalam masyarakat tersebut adalah menciptakan kehidupan yang damai, tenteram, dan harmonis dengan sesama.
4. Kedudukan (Status), status sosial akan dihasilkan oleh masyarakat yang mampu mengintegrasikan keinginan-keinginan bersama. Kedudukan ini bisa dihasilkan dari terbentuknya lembaga sosial yang ada di tengah-tengah kehidupan, misalnya saja kedudukan sebagai Kepada Desa, Kyai, dan lain sebagainya.
5. Peran (Role), peran sosial bisa dikatakan sebagai unsur masyarakat jika mampu mengupayakan pelaksanaan hak dan kewajiban yang dimilikinya sesuai dengan kedudukan yang di dapatkan dalam masyarakat. Peran ini sebagai upaya menjaga kestabilan dalam lingkungan sosial di masyarakat.
6. Norma, norma sosial adalah bagian penting dari adanya unsur masyarakat, setiap masyarakat yang tergabung dalam wilayah tertentu akan menghasilkan norma, upaya ini dilakukan untuk memberikan perlindungan dan menjaga terjadinya konflik yang ada di lingkungan.
7. Sanksi, sanksi adalah suatu bentuk imbalan yang akan diberikan oleh masyarakat kepada setiap individu yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada. Sanksi menjadi bagian penting dalam unsur masyarakat, alasannya dengan memiliki saksi masyarakat akan mampu terjaga dari perpecahan dalam kehidupannya.
8. Fasilitas, fasilitas (sarana) adalah semua bentuk cara serta metode yang menunjang dalam kehidupan bersama, fasilitas menjadi unsur dalam masyarakat lantaran setiap masyarakat memiliki keinginan untuk mendapatkan apa yang menjadi kewajibannya setelah hak dikeluarkan, misalnya saja dalam kehidupan bernegara, masyarakat wajib membayar pajak dengan pajak yang diberikan masyarakat juga berhak mendapatkan fasilitas yang diinginkan.
9. Budaya, budaya adalah unsur masyarakat yang terakhir, kebudayaan ini terbentuk karena adanya hubungan sosial yang dilakukan secara terus menerus dan menciptakan kebiasaan (adat). Unsur kebudayaan bisa menjadi ciri khas dan kebanggaan bagi setiap individu yang tergabung dalam masyarakat.

D. Ciri Masyarakat

Suatu masyarakat dapat dikenali dari karakteristik yang ada di dalamnya. Adapun ciri-ciri masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Berada di Wilayah Tertentu, mengacu pada pengertian masyarakat di atas, suatu kelompok masyarakat mendiami di suatu wilayah tertentu secara bersama-sama dan memiliki suatu sistem yang mengatur hubungan antar individu.
2. Hidup Secara Berkelompok, manusia adalah makhluk sosial dan akan selalu membentuk kelompok berdasarkan kebutuhan bersama. Kelompok manusia ini akan semakin besar dan berubah menjadi suatu masyarakat yang saling tergantung satu sama lain.
3. Terdapat Suatu Kebudayaan, suatu kebudayaan hanya dapat tercipta bila ada masyarakat. Oleh karena itu, sekelompok manusia yang telah hidup bersama dalam waktu tertentu akan melahirkan suatu kebudayaan yang selalu mengalami penyesuaian dan diwariskan secara turun-temurun.
4. Terjadi Perubahan, suatu masyarakat akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena memang pada dasarnya masyarakat memiliki sifat yang dinamis. Perubahan yang terjadi di masyarakat akan disesuaikan dengan kebudayaan yang sebelumnya telah ada.
5. Terdapat Interaksi Sosial, interaksi sosial akan selalu terjadi di dalam suatu masyarakat. Interaksi ini bisa terjadi bila individu-individu saling bertemu satu dengan lainnya.
6. Terdapat Pemimpin, aturan dan norma dibutuhkan dalam suatu masyarakat agar kehidupan harmonis dapat terwujud. Untuk itu, maka dibutuhkan pemimpin untuk menindaklanjuti hal-hal yang telah disepakati sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya
7. Terdapat Stratifikasi Sosial, si dalam masyarakat akan terbentuk golongan tertentu, baik berdasarkan tugas dan tanggung jawab, maupun religiusitasnya. Dalam hal ini stratifikasi dilakukan dengan menempatkan individu pada posisi tertentu sesuai dengan keahlian dan kemampuannya.

E. Bentuk Masyarakat

1. Masyarakat Primitif, adalah masyarakat yang pola hidupnya masih tradisional dengan ciri khas memiliki tingkat kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga tidak mau menerima perubahan sosial yang terjadi di sekelilingnya. Masyarakat seperti ini biasanya berada di daerah atau wilayah pedalaman yang terisolasi dari kemajuan zaman
2. Masyarakat Modern, adalah masyarakat yang lebih tinggi tingkatkan daripada masyarakat primitif. Sikap masyarakat modern sudah memandang kehidupan sebagai hal yang perlu untuk melakukan kemajuan dalam perubahan sosial, alat yang dipergunakannya juga sudah tidak banyak lagi alat-alat tradisional
3. Masyarakat Madani, adalah masyarakat yang sudah menerima segala bentuk-bentuk kemajuan serta dapat memanfaatkannya sebagai kebutuhan. Masyarakat madani adalah golongan tertinggi dalam kehidupan, alasan hal ini diungkapkan karena dalam masyarakat madani bukan hanya menerima perubahan sosial akan tetapi juga mampu melakukan filtrasi dalam perubahan yang dianggap sesuai ataupun tidak
4. Masyarakat Multikutural, adalah masyarakat yang hidup bersama dalam banyak perbedaan, masyarakat ini memiliki hubungan yang tidak terlalu erat akan tetapi untuk menjaganya diperlukan kesadaran bahwa pentingnya hidup bersama dalam kerukunan
5. Masyarakat Majemuk, adalah masyarakat yang bersatu karena banyak perbedaan di dalamnya, masyarakat ini cenderung melakukan hubungan sosial yang terbatas untuk dapat menghindari konflik sosial yang ada. Masyarakat majemuk sering juga diibaratkan sebagai masyarakat yang terbentuk dalam ruang lingkup yang besar, tanpa adanya perbedaan wilayah


Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment