Pengertian Masyarakat Multikultural, Faktor Pembentuk, Ciri, Jenis, Bentuk, dan Dampaknya
Table of Contents
Masyarakat Multikultural |
A. Pengertian Masyarakat Multikultural
Istilah multikultural dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bersifat atau memiliki sifat keberagaman budaya. Masyarakat multikultural terbentuk karena adanya keanekaragaman budaya. Kata multi mengandung arti beraneka ragam. Kultural adalah istilah lain dari budaya. Beragam budaya menjadikan ekspresi identitas masyarakat yang satu sama lain berbeda. Pengertian multikultural bisa dilihat dari adanya perbedaan budaya, suku, agama, ras, etnis, bahasa, dan sebagainya dalam suatu masyarakat luas. Istilah lain yang juga sering digunakan adalah masyarakat majemuk.Masyarakat multikultural sering kali menganut paham multikulturalisme yakni pandangan bahwa masing-masing budaya mempunyai kedudukan yang sama dan memiliki kelebihan sendiri-sendiri, mengesampingkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat yang mementingkan tujuan hidup bersama dalam menciptakan kedamaian, ketenteraman, dan membentuk persatuan serta kesatuan. Pandangan multikultural ini mendeskripsikan bahwa perbedaan adalah hal yang wajar dan harus diterima oleh semua golongan demi menghindari dampak negatif dinamika kelompok sosial dalam masyarakat.
Pengertian Masyarakat Multikultural Menurut Para Ahli
1. J. Nasikun, masyarakat multikultural adalah sifat majemuk secara struktural memiliki sub kebudayaan yang bersifat deserve yang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuan sosial yang kerap memunculkan konflik sosial.
2. Parekh, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari beragam komunitas budaya dengan segala manfaat dan sedikit perbedaan yang ada dalam konsep dunia, sistem makna, nilai, bentuk organisasi, sejarah, adat istiadat, dan kebiasaan yang ada.
3. Clifford Geertz, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terbagi ke dalam subsistem yang lebih kurang berdiri dan masing-masing dari subsistem tersebut terikat oleh ikatan primordial.
4. J. S. Furnivall, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri, tanpa adanya kontak satu sama lain dalam kehidupan politik.
5. Lawrence Blum, multikultural ialah suatu keyakinan dalam bentuk ideologi untuk bisa menerima perbedaan agama, politik, etnis, dan perbedaan lainnya. Baik dilakukan secara individual atau dilakukan dalam kelompok sosial tertentu.
6. Rifai Harahap, masyarakat multikultural adalah kesatuan masyarakat yang bersatunya didasari dengan bentuk perbedaan untuk hidup bersama. Kehidupan bersama yang direncanakan ini diharapkan dapat menangani dampak gejala sosial, terutama masalah konflik yang sering terjadi.
7. Azyumardi Azra, multikulturalis ialah suatu paradigma mengenai hidup bermasyarakat yang di dasari atas persatuan dan mengesampingkan perbedaan, baik perbedaan dalam ranah agama, pilihan politik, budaya, etnis, dan perbedaan lainnya.
B. Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Masyarakat Multikultural
1. Faktor Sejarah, Indonesia yang merupakan negara dengan sumber daya alam sangat berlimpah, menjadikan hal itu mengundang negara-negara asing untuk ikut berdagang dan hal tersebut membuka peluang untuk menguasai sumber daya alam Indonesia. Negara-negara seperti Portugis, Belanda, Inggris dan juga Jepang ikut menjajah dan menetap dalam waktu yang lama dan sampai ada yang menikah di Indonesia. Keadaan itu memunculkan kekayaan budaya dan ras pada Indonesia sebagai cikal bakal lahirnya masyarakat multikultural.2. Faktor Pengaruh Kebudayaan Asing, globalisasi adalah suatu proses penting dalam penyebaran budaya di dunia, khususnya di negara Indonesia. Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, Indonesia sangat terbuka sehingga masyarakat mudah menerima budaya yang datang walaupun bergesekan dengan budaya lokal.
3. Faktor Geografis, struktur geologi Indonesia terletak antara tiga lempeng yakni Asia, Australia, dan Pasifik. Hal ini membawa gejala bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai tiga geologi dimulai dari Tipe Asiatis, Australia dan Peralihan. Hal ini menjadikan kehidupan bermasyarakat yang tinggal di pulau berbeda dengan yang lainnya sesuai dengan keadaan masing-masing pulau sehingga membuat kebudayaan masing-masing pulau berbeda
4. Faktor Agama, sebagai kepercayaan dan pandangan dunia, agama juga ikut berperan dalam pembentukan interaksi antara manusia dalam suatu tatanan kehidupan. Dan juga sebagai simbol dan sejarah yang menguatkan manusia dalam aturan sesuai dengan kitab suci. Negara di dunia yang di dalamnya termasuk Indonesia mempunyai masyarakat yang tidak sama agama dan kepercayaannya, hal ini membuat muncul masyarakat yang multikultural.
5. Faktor Iklim, keadaan geografis, iklim, dan cuaca yang tidak sama memberikan pengaruh pada pola tingkah laku individu yang menempati, untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan.
6. Faktor Keanekaragaman Ras, ras merupakan sistem klasifikasi untuk mengelompokkan manusia menurut ciri fisik, asal usul geografis dan lain-lain. Ini biasa digunakan pada sifat biologis, atau konstruk sosial. Istilah ras oleh para antropolog dan ilmuwan dimanfaatkan untuk mengulas perbedaan genetika, sedangkan oleh para sejarawan dan ilmuwan sosial ras dipakai sebagai kategori kebudayaan. Perbedaan itu menjadi faktor timbulnya masyarakat multikultural.
C. Ciri Masyarakat Multikultural
Menurut Pierre L. Van den Berghe masyarakat majemuk memiliki karakteristik tertentu di antaranya, 1. Masyarakat majemuk memiliki anggota kelompok tersegmentasi ke dalam subkultur yang berbeda satu sama lain.
2. Masyarakat majemuk memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga yang bersifat nonkomplementer.
3. Masyarakat majemuk kurang mengembangkan konsensus pada nilai-nilai dasar anggota masyarakatnya secara keseluruhan
4. Masyarakat majemuk relatif sering mengalami konflik antarkelompok
5. Masyarakat majemuk secara relatif membangun integrasi sosial di atas paksaan atau karena adanya saling ketergantungan ekonomi
6. Masyarakat majemuk eksis di bawah dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lain
D. Jenis Masyarakat Multikultural
1. Menurut KekuatannyaJ.S. Furnivall membedakannya menjadi beberapa jenis di antaranya,
a. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan, terdiri atas sejumlah kelompok mendominasi baik dan segi jumlah maupun pengaruh terhadap kelompok lain dalam kekuatan kompetitif tidak seimbang.
b. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan, artinya kelompok minoritas memiliki keunggulan kompetitif sehingga mendominasi beberapa aspek kehidupan seperti politik dan ekonomi masyarakat.
c. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang, terdiri atas sejumlah komunitas yang mempunyai kekuatan kompetitif dan Seimbang.
d. Masyarakat majemuk dengan fragmentasi terdiri atas kelompok etnik kecil sehingga tidak memiliki posisi dominan dalam aspek kehidupan masyarakat seperti aspek politik dan ekonomi.
2. Menurut Kecenderungan Perkembangan dan Praktiknya
a. Multukulturalisme Isolasionis, adalah jenis kelompok masyarakat multikultural yang menjalankan kehidupan secara otonom dengan interaksi antar kelompok yang minimal satu sama lain.
b. Multikultural Akomodatif, adalah jenis masyarakat yang mempunyai kultur dominan yang melakukan penyesuaian tertentu untuk kaum minoritas. Masyarakat multikultural ini memberikan kebebasan untuk kaum minoritas dalam mempertahankan kebudayaan mereka.
c. Multikultural Otonomis, adalah jenis masyarakat multikultural yang hidup secara bersama berupaya membuat adanya kesetaraan budaya mereka.
d. Multikulturalisme Kritikal atau Interaktif, merupakan jenis masyarakat yang tidak berfokus kepada kehidupan kultural otonom, tetapi lebih kepada membuat kultur kolektif yang menjadi cerminan dan penegasan perspektif masing-masing kelompok masyarakat.
e. Multikulturalisme Kosmopolitan, adalah jenis masyarakat yang berupaya menghilangkan batas kultural dalam kehidupan mereka menjadi dapat tercipta masyarakat di masing-masing individu yang tidak terikat kepada budaya tertentu.
E. Bentuk Masyarakat Multikultural
1. Keanekaragaman ras menunjukkan pengelompokan manusia berdasarkan perbedaan segi fisik dan ciri-ciri tubuh.2. Keanekaragaman agama merujuk pada berbagai agama yang dianut oleh masyarakat.
3. Keanekaragaman etnik/suku bangsa menunjukkan kelompok manusia yang memiliki kesamaan latar belakang budaya dan kesadaran serta identitas. Faktor yang membedakan antara suku bangsa satu dengan suku bangsa lain yaitu daerah asal istiadat, sistem kekerabatan, bahasa dan kesenian daerah.
4. Keanekaragaman profesi/mata pencaharian berkaitan dengan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang. Profesi merupakan kegiatan individu untuk m nafkah dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup.
F. Dampak Masyarakat Multikultural
1. Dampak Positif a. Dengan terdapatnya keanekaragaman budaya, suku, ras dan lainnya yang tidak sama membuat masyarakat dapat lebih terbuka ketika menjalin hubungan sosial.
b. Memberikan ikatan kuat ketika harus menerima kekurangan dari masing-masing kelompok yang ada di masyarakat.
c. Bisa saling berbagi ilmu pengetahuan dan saling menghargai antara satu budaya dengan budaya lainnya, sehingga menggambarkan apabila perbedaan tersebut bukan suatu pembatas untuk menjalin suatu hubungan.
2. Dampak Negatif
a. Munculnya sikap fanatik bahkan ekstrem ketika mendukung suatu kelompok tertentu
b. Terdapat politik aliran yang lebih mengutamakan kemajuan suatu kelompok tertentu dalam bidang politik
c. Muncul sikap primordialisme, yaitu memegang teguh suatu hal yang dibawanya dari lahir, baik itu tradisi, suatu kepercayaan atau lainnya.
d. Menjadi pemicu munculnya konflik karena terdapat keanekaragaman yang ada
e. Muncul sikap etnosentrisme, yakni pandangan menurut pada masyarakat dan kebudayaan yang dianutnya, dapat berakibat merendahkan kelompok lain.
Dari berbagai sumber
Penjelasan Konsep Sosiologi tentang Masyarakat Multikultural di Media Sosial:
https://youtu.be/8pWo0L43nig?si=d2EzO_Z3paqxyKz1
https://www.instagram.com/p/C7LJmqxxsWL/
https://www.tiktok.com/@sosiologisman1cibeber/video/7370910365082782994
Post a Comment