Pengertian Folkways (Kebiasaan), dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Folkways atau Kebiasaan dan Contohnya
Folkways atau Kebiasaan
Folkways (kebiasaan) adalah norma sosial yang dibentuk oleh kebiasaan atau adat yang secara lazim dan luas dianut oleh warga masyarakat. Pelanggaran terhadap folkways hanya dikenakan hukum sosial tak resmi. Folkways awalnya adalah perbuatan, namun kemudian diulang-ulang sampai menjadi kebiasaan atau adat. Level ikatan dan sangsi folkways lebih besar ketimbang usage. Jika individu tidak melakukan perbuatan sesuai norma folkways, maka akan dianggap menyimpang menurut kebiasaan umum masyarakat.

Konsep ini dikembangkan oleh ahli sosiologi bernama William Graham Sumner dalam bukunya yang berjudul Folkways pada 1906. Folkways atau cara hidup juga diartikan sebagai suatu norma yang dipandang oleh kelompok tertentu tidak terlalu penting. Atau dengan kata lain, suatu norma yang mungkin saja dilanggar tanpa suatu bentuk hukum yang jelas. Hal ini tentunya berbeda dengan mores dalam kerangka ukuran, sifat, penting atau tidaknya, serta hukuman yang diberikan.

Misalnya, memberi tempat duduk pada ibu hamil dan lansia di kendaraan umum. Tidak ada sangsi hukum bagi anak muda sehat yang duduk sambil pura-pura tidur di bus ketika di depannya ada ibu hamil mencari tempat duduk. Namun penumpang lain akan memandang perilaku tersebut tidak normal, secara ektrem dianggap tidak manusiawi. Folkways sebagai pengertian norma dapat menimbulkan rasa malu dan bersalah bagi pelakunya.

Contoh yang lain mengucapkan salam ketika bertemu, membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua, serta membuang sampah pada tempatnya. Apabila perbuatan tersebut tidak dilakukan, maka dianggap penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat dan setiap orang akan menyalahkannya. Sanksinya dapat berupa teguran, sindiran atau dipergunjingkan. Contoh lain misalnya cara berjalan di dalam lingkungan keraton, cara bicara, atau laki-laki yang harus berambut pendek dan perempuan harus berambut panjang. 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment