Pengertian Segregasi Sosial, Bentuk, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Segregasi Sosial
Segregasi Sosial

A. Pengertian Segregasi Sosial

Segregasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti pemisahan (suatu golongan dari golongan lainnya); pengasingan; pengucilan. Kata segregasi mengacu pada tindakan dan efek memisahkan, memarginalkan, atau memisahkan sesuatu dari sesuatu atau orang tertentu. Segregasi biasanya terjadi karena alasan budaya atau politik.

Dalam Kamus Sosiologi, Segregasi (segregation) diartikan dengan konsentrasi bagian-bagian populasi atau organisasi secara sukarela atau dengan paksaan di wilayah tertentu. Segregasi sosial merupakan konsep yang menjelaskan mengenai adanya pemisahan interaksi dan hubungan antara kedua kelompok yang berbeda. Segregasi terjadi ketika kedua kelompok yang berbeda tersebut memiliki jarak sosial yang cukup tinggi, sehingga mereka saling menolak untuk berinteraksi apalagi bekerja sama.

Jika segregasi terjadi secara alamiah dan sukarela maka dapat dihasilkan suatu keadaan yang agak stabil tanpa adanya konflik, karena tidak ada antar-hubungan, jadi kurang ada kesepakatan untuk timbulnya konflik. Berbeda jika segregasi dilakukan sebagai suatu politik yang bertujuan menekankan atau menahan suatu golongan minoritas dalam suatu keadaan inferior, misalnya pada aspek pemukiman, dalam aspek pendidikan, dan lain sebagainya, serta dalam suatu kedudukan ekonomi yang rendah.

Segregasi merupakan bentuk diskriminasi yang paling kasar, sebagai misalnya yang berlangsung di Amerika Serikat pada era 1960-an dan di Afrika Selatan pada masa politik Apartheid. Segregasi dalam bentuknya yang paling ekstrem juga berlangsung di Australia. Di negara tersebut segregasi diberlakukan kepada orang-orang Aborigin yang merupakan penduduk asli Australia

B. Bentuk Segregasi

1. Segregasi etnis, adalah adanya konsentrasi-konsentrasi atau pemusatan masyarakat dalam suatu lingkungan atas dasar etnik tertentu. Segregasi etnis sering kali dianggap sebagai ‘akar masalah’ dari sebuah konflik.
2. Segregasi pemukiman, adalah pemisahan penduduk berdasarkan atas tempat tinggal. Segregasi pemukiman sebenarnya dapat fungsional bagi struktur sosial. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa masing-masing kelompok etnis, yang dipandang secara esensialis, sebaiknya memiliki “dominasi” di wilayahnya sendiri.
3. Segregasi kelas, adalah pemisahan atas dasar kelas sosial. Berdasarkan kelas sosialnya, penduduk terpisah kehidupan sosialnya satu sama lain. Misalnya, kelompok kelas sosial atas cenderung membentuk semacam aglomerasi dengan menempati daerah tertentu sebagai tempat tinggal atau domisili.
4. Segregasi agama, adalah konsentrasi-konsentrasi masyarakat dalam suatu lingkungan (kota) dengan dasar agama. Contoh dari seregasi agama adalah adanya segregasi pemukiman berdasarkan agama di Kota Ambon antara kampung Islam (salam) dan kampung Nasrani (Sarani).
5. Segregasi ras, adalah pemisahan penduduk berdasarkan perbedaan ras. Segregasi ras ditegakkan melalui berbagai peraturan perundang-undangan. Segregasi ras di antaranya pernah diterapkan dalam masyarakat yang menganut sistem Apartheid seperti di Afrika Selatan. Contoh lain adanya sejumlah pemukiman atas dasar ras seperti Chinatown, Little Japan dan kota Italia di Amerika Serikat. Contoh lainnya adalah adanya segregasi pemukiman antara orang Yahudi dan Palestina serta Armenia di Israel.

C. Jenis Segregasi

1. Segregasi terpaksa (involuntary segregation), adalah segregasi yang dipaksakan terutama oleh pihak luar. Contoh pemaksaan pemerintah Israel kepada orang Palestina untuk tinggal terkonsentrasi di Jalur Gaza. Pemaksaan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap orang-orang Indian untuk mendiami kawasan tertentu. Pemaksaan pemerintah kulit putih Australia terhadap orang-orang Aborigin untuk mendiami kawasan khusus. Pemaksaan yang dilakukan oleh pemerintahan Apartheid kepada orang kulit hitam untuk mendiami kawasan tertentu.
2. Segregasi Sukarela  (voluntary segregation), model segregasi ini memang menjadi pilihan sadar dari kelompok sosial yang ada, di antaranya dilatarbelakangi oleh adanya pemukiman yang terpisah semenjak beberapa generasi sebelumnya. Misalnya sejumlah pendatang yang bermigrasi ke Ambon dilatarbelakangi oleh pertimbangan ekonomi semata, sehingga seluruh keputusan sosial termasuk memilih lokasi pemukiman juga didasarkan atas pertimbangan ekonomis seperti di dekat pasar dan lain sebagainya.  


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment