Pengertian Penyakit Saraf, Tipe Saraf, Gejala, Penyebab, dan Jenisnya
Table of Contents
Penyakit Saraf |
A. Pengertian Penyakit Saraf
Penyakit saraf adalah gangguan yang terjadi pada sistem saraf tubuh, meliputi otak dan sumsum tulang (sistem saraf pusat), serta saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh (sistem saraf perifer). Terganggunya sistem saraf dapat menyebabkan terganggunya seluruh atau sebagian fungsi tubuh, seperti sulit bergerak, bernapas, berbicara, gangguan ingatan, serta gangguan fungsi organ tubuh bagian dalam, seperti jantung dan paru.Pada dasarnya sistem saraf tubuh adalah sistem yang kompleks dan mengatur koordinasi tubuh. Sistem saraf tubuh itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sentral (otak dan tulang belakang) dan perifer (sensori, motorik, dan autonom). Ada banyak fungsi tubuh yang dikontrol oleh sistem saraf. Mulai dari pertumbuhan dan perkembangan otak; pergerakan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh; hingga pernapasan dan detak jantung.
Aktivitas fisik dan otak manusia, termasuk segala proses fisiologisnya, dikendalikan oleh jutaan sistem saraf yang saling terhubung. Sistem saraf yang terganggu bisa menyebabkan seseorang mengalami kesulitan bicara, bergerak, menelan, bernapas, bahkan berbicara. Tidak hanya itu, penyakit saraf juga bisa membuat penderitanya mengalami gangguan ingatan (memori), panca indera, serta perubahan suasana hati. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari genetik, infeksi virus, kanker, cedera berat, sampai perkembangan saraf yang tidak sempurna selama kehamilan.
B. Tipe Saraf Tubuh Manusia
Ada tiga tipe saraf pada tubuh manusia, di antaranya1. Saraf motorik, yaitu jenis saraf yang mengirim sinyal (impuls) dari otak dan sumsum tulang belakang ke semua otot di dalam tubuh. Sistem saraf ini memungkinkan seseorang melakukan berbagai aktivitas, seperti berjalan, menangkap bola, atau menggerakkan jari untuk mengambil sesuatu.
2. Saraf sensorik, yaitu jenis saraf yang mengirimkan kembali sinyal (impuls) dari kulit dan otot kembali ke tulang belakang dan otak. Sistem saraf ini memengaruhi fungsi indra pada tubuh manusia, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, perasa, penciuman, dan keseimbangan.
3. Saraf otonom, yaitu jenis saraf yang mengendalikan fungsi gerakan tubuh yang tidak atau setengah disadari, seperti detak jantung, tekanan darah, gerakan usus, dan pengaturan suhu tubuh.
C. Gejala Sakit Saraf
Gejala sakit saraf dapat beragam tergantung penyakitnya. Beberapa tanda yang umum dikeluhkan penderita di antaranya,1. Sakit kepala yang terus-menerus atau tiba-tiba
2. Sakit kepala yang berubah atau berbeda dari biasanya
3. Kehilangan indra perasa (kebas) atau kesemutan
4. Kelemahan atau kehilangan kekuatan otot
5. Tiba-tiba kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda
6. Hilang ingatan
7. Gangguan kemampuan mental
8. Kurangnya koordinasi tubuh
9. Kekakuan otot
10. Tremor (gemetar) dan kejang
11. Nyeri punggung yang menyebar ke kaki, jari kaki, atau bagian tubuh lainnya
12. Penyusutan otot
13. Ucapan yang tidak jelas
D. Penyebab Sakit Saraf
Sakit saraf dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya,1. Trauma
2. Infeksi, seperti meningitis, encephalitis, dan lain-lain
3. Penyakit degenerasi, seperti alzheimer, parkinson, dan lain-lain
4. Kerusakan struktur, seperti carpal tunner syndrome (cts), bell’s palsy, dan lain-lain
5. Tumor, seperti tumor otak
6. Gangguan pada peredaran darah, seperti stroke, perdarahan subdural, dan lain-lain
7. Kelainan sistem kekebalan tubuh termasuk autoimun, seperti guillain-barre syndrome (gbs)
8. Kelainan genetik, seperti penyakit huntington
9. Kelainan bawaan lahir, seperti spina bifida
10. Kejang, seperti epilepsi
E. Jenis Penyakit Saraf
Berikut ini beberapa gangguan yang mungkin terjadi pada sistem saraf, di antaranya,1. Infeksi, seperti meningitis, ensefalitis, dan polio.
2. Gangguan pembuluh darah (vaskular), seperti stroke, TIA (transient ischaemic attack), dan perdarahan subarachnoid.
3. Gangguan struktural, seperti CTS (carpal tunnel syndrome), Bell’s palsy, sindrom Guillain-Barre, dan neuropati perifer.
4. Gangguan fungsional, seperti epilepsi dan trigeminal neuralgia.
5. Penyakit degeneratif, seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau penyakit motor neuron, dan penyakit Alzheimer.
Dari berbagai sumber
Download
Post a Comment