Pengertian Nonetis
Table of Contents
Nonetis (Bebas Nilai) |
Nonetis dalam hal ini memiliki pengertian bahwa sosiologi dalam membahas suatu permasalahan sosial dengan tanpa mempersoalkan nilainya, yaitu baik atau buruknya suatu persoalan yang dibahas. Sosiologi lebih berkepentingan untuk menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi. Penjelasan tersebut juga harus logis, mendalam, dan mudah dipahami.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan tidak bertujuan menilai baik atau buruknya suatu fakta, tetapi bertujuan menjelaskan fakta secara analitis. Selain itu, Sosiologi hanya bertugas mengungkapkan atau menerangkan tindakan sosial sebagai bagian dan fakta sosial. Sosiologi bersifat non etis, artinya tidak menjustifikasi baik atau buruk suatu persoalan sosial.
Sebagai contoh, kemacetan sebagai masalah sosial dalam penelitian sosiologi tidak dinilai sebagai hal yang buruk. Sosiologi tidak berkepentingan untuk menjustifikasi bahwa kemacetan itu buruk. Tentu saja, tidak pula mengatakan bahwa kemacetan itu baik.
Sosiologi hanya menjelaskan mengapa kemacetan di ibu kota Jakarta bisa terjadi. Ketika penjelasannya mengatakan bahwa kemacetan bisa terjadi karena rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah, sosiologi tidak pula menjustifikasi bahwa tingkat kepercayaan publik yang rendah itu buruk
Contoh lain sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dengan ciri nonetis misalnya saja adalah adanya konflik sosial yang pernah terjadi di Kalimantan, yaitu Masyarakat Dayak dan Madura. Konflik ini dalam sosiologi tidak dilakukan pengkajian mana masyarakat yang benar dan yang salah. Akan tetapi cukup pada pemahaman mengenai adanya sebab dan dampak sosial yang terjadi akibat konflik tersebut.
Dari berbagai sumber
Download
Post a Comment