Pengertian Imajinasi Sosiologis

Table of Contents
Pengertian Imajinasi Sosiologis
Imajinasi Sosiologis
C. Wright Mills mendefinisikan imajinasi sosiologis sebagai kesadaran akan hubungan antara pengalaman pribadi dan masyarakat luas. Imajinasi sosiologis adalah pandangan hidup yang berusaha melepaskan diri dari kehidupan sehari-hari yang monoton. Secara khusus, imajinasi sosiologis melibatkan individu yang mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana biografinya merupakan hasil dari proses sejarah dan terjadi dalam konteks sosial yang lebih luas.

Imajinasi sosiologi merupakan kemampuan untuk memahami sejarah dan biografi serta hubungan-hubungan di antaranya dengan masyarakat. Imajinasi sosiologi merupakan kemampuan untuk melihat realitas secara mendalam dari hidup dalam konteks struktur sosial secara umum. Imajinasi sosiologi ditulis dalam karya Mills dengan maksud untuk membedakan antara personal trouble dan public issue. Contoh personal trouble, jika dalam suatu daerah ada seorang penggangguran, maka pengangguran tersebut itulah yang disebut personal trouble dan jika dalam daerah terdapat 12 juta penganggur dari 18 juta jiwa maka itu disebut public Issu.

Imajinasi sosilogis merupakan gabungan dari dua cara penelitian yang disebut sebagai makroscopiks dan molecular. Makroscopiks berhubungan dengan keseluruhan struktur sosial dalam cara perbandingan beruang lingkup sama dengan ruang lingkup ahli sejarah dunia, mencoba menampilkan tipe-tipe fenomena historis dan secara sistematis menghubungkan berbagai lingkungan institusional masyarakat yang kemudian dikaitkan tipe-tipe manusia yang ada. Molecular ditandai oleh masalah-masalah berskala kecil dengan kebiasaan menggunakan model verifikasi statistilk (M. Poloma, 2010). Istilah ini dibawa dalam teorinya C. Wright Mills sebagai seorang yang tidak pernah mengesampingkan prinsip-prinsip psikologis, ia mencoba mengaitkannya dengan masalah sosiologis dan struktural.

Imajinasi sosiologis dapat terlihat dipraktikkan jika seseorang merefleksikan sejarahnya karena semua peristiwa masa lalu telah mengarah hingga saat ini, sebagian besar mengikuti pola yang sama. Mills berpendapat bahwa sejarah merupakan elemen penting dalam imajinasi sosiologis. Peristiwa sejarah yang berbeda ini telah membentuk masyarakat modern secara keseluruhan dan setiap individu di dalamnya. Ini memungkinkan seseorang untuk melihat di mana kehidupan mereka dibandingkan dengan orang lain, berdasarkan pengalaman masa lalu. Mills berpendapat bahwa seseorang hanya dapat benar-benar memahami diri mereka sendiri jika mereka benar-benar dapat memahami keadaan mereka.

Mills mencirikan imajinasi sosiologis sebagai kualitas pikiran kritis yang akan membantu laki-laki dan perempuan "untuk menggunakan informasi dan mengembangkan alasan untuk mencapai penjumlahan yang jelas tentang apa sedang terjadi di dunia dan tentang apa yang mungkin terjadi di dalam diri mereka sendiri".


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment