Pengertian Persaingan, Fungsi, Macam, Bentuk, Hasil, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Persaingan
Persaingan

A. Pengertian Persaingan

Persaingan atau competition dalam bahasa Inggris oleh webster didefinisikan sebagai ...a struggle or contest between two or more persons for the same objects. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1999:767) arti dari kata saing itu sendiri adalah melakukan sesuatu yang sama dengan tujuan yang sama pula. Lingkungan persaingan menurut KBBI adalah daerah (kawasan, dsb) yang di dalamnya terdapat usaha atau kegiatan memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangan (perusahaan atau negara pada bidang perdagangan, produksi, dan sebagainya).

Demikian, secara umum persaingan (competition) merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan ini dapat terjadi bila terdapat beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas atau menjadi pusat perhatian umum.  Dalam perspektif interaksi sosial, persaingan merupakan proses sosial yang bersifat disasosiatif di mana tiap individu atau juga antar kelompok manusia yang ikut serta di dalam proses tersebut saling berebut mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan dan pada masa tertentu yang menjadi pusat perhatian publik.

Persaingan mengacu pada norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku pada masyarakat tersebut. Kecil dari kemungkinan pada persaingan menggunakan kekerasan atau ancaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa persaingan dilakukan secara sehat atau sportif. Persaingan yang disertai kekerasan, ancaman dan juga keinginan untuk merugikan pihak lain dinamakan persaingan tidak sehat. Dalam hal ini tindakan itu tidak lagi dinamakan persaingan, melainkan permusuhan atau persengketaan.

B. Fungsi-Fungsi Persaingan

1. Menyalurkan keinginan-keinginan yang bersifat kompetitif dari orang-perorangan atau kelompokkelompok manusia
2. Sebagai jalan agar kepentingan-kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian, tersalurkan sebaik-baiknya oleh mereka yang bersaing
3. Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar jenis kelamin dan seleksi sosial, sehingga mendudukkan seseorang pada kedudukan dan peranan yang sesuai kemampuannya
4. Berfungsi menyaring orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu, misalnya politikus, seniman, dan pemuka agama
5. Mendorong seseorang untuk memiliki kemampuan tertentu, sehingga ia memiliki kompetensi tersendiri yang berbeda dengan orang lain

C. Macam-macam Persaingan

1. Persaingan Bersifat Pribadi, persaingan ini terjadi ketika individu bersaing dengan satu orang atau lebih yang merupakan perorangan meperebutkan sesuatu atau tujuan mereka
2. Persaingan Bersifat Kelompok, persaingan ini ketika dua kelompok atau lebih bersaing secara bebas tetapi sportif dalam memperebutkan tujuan mereka
3. Persaingan Bidang Kehidupan, persaingan bisa terjadi di hampir setiap bidang kehidupan kita seperti ekonomi, pendidikan, politik, kebudayaan. Namun persaingan harus dilakukan dengan secara jujur, sportif atau fair play. Persaingan yang demikian dapat meningkatkan prestasi seseorang atau kelompok di masyarakat

D. Bentuk-bentuk Persaingan

1. Persaingan di Bidang Ekonomi, persaingan ini terjadi karena keterbatasan semua jumlah benda-benda pemuas dari kebutuhan individu, sementara banyak pihak yang saling membutuhkannya
2. Persaingan di Bidang Kebudayaan, persaingan pada bidang kebudayaan lebih sering terlihat ke arah aplikasi teknologi komunikasi di dalam mendokumentasikan kebudayaan itu sendiri
3. Persaingan di dalam Mencapai Kekuasaan dan Peranan Tertentu dalam Masyarakat, persaingan seperti ini sering terjadi di lingkungan lembaga-lembaga ataupun badan-badan dan juga instansi tertentu yang ada di dalam lingkup pemerintahan
4. Persaingan Rasial, persaingan ras pada umumnya muncul saat seorang ataupun kelompok tertentu yang merasa lebih superior yang menyuarakan ras merekalah yang paling terbaik

E. Hasil-hasil persaingan

1. Kepribadian seseorang, suatu persaingan apabila dilakukan dengan adil dan jujur akan dapat mengembangkan dan meningkatkan rasa sosial dalam diri seseorang terhadap lawannya. Persaingan dapat menambah atau memperluas wawasan seseorang dalam hal pengetahuan, kepribadian, dan rasa empati ataupun simpatinya
2. Solidaritas kelompok, solidaritas atau rasa kesetiakawanan kelompok akan semakin kukuh dan mantap apabila selama terjadinya persaingan dilakukan secara jujur dan sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan. Persaingan yang jujur dapat menyebabkan individu-individu dalam kelompok saling menyesuaikan diri dalam hubungan sosial dan selalu berusaha menjaga keserasian.
3. Kemajuan masyarakat, persaingan dapat mendorong seseorang untuk meningkatkan semangat kerjanya sehingga dapat memberikan sumbangan, baik secara materi maupun motif bagi pembangunan masyarakat. Dengan adanya persaingan yang sehat suatu masyarakat akan menjadi lebih maju.
4. Disorganisasi masyarakat, suatu persaingan dan perubahan sosial yang terjadi terlalu cepat akan dapat menimbulkan perpecahan atau disorganisasi apabila masyarakat belum dapat mengimbangi atau menyesuaikan diri terhadap persaingan tersebut. Hal ini akan dapat berpengaruh terhadap sistem nilai, sistem norma, dan lembagalembaga kemasyarakatan lainnya.

F. Contoh-Contoh Persaingan

1. Bidang ekonomi, persaingan antara produsen barang sejenis dalam merebut pasar yang terbatas
2. Dalam hal kedudukan persaingan untuk menduduki jabatan strategis
3. Dalam kebudayaan persaingan dalam penyebaran ideologi, pendidikan dan unsur kebudayaan lainnya
4. Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi padahal sulit untuk dipenuhi semuanya secara serentak. Misalnya membangun jalan desa atau dengan memperbaiki pos keamanan di lingkungan permukiman
5. Menyalurkan kepentingan serta nilai dalam masyarakat, khususnya pada kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik. Misalnya di Provinsi Aceh warganya tidak boleh berpakaian minim atau pendek mereka juga harus berpakaian islami
6. Menyeleksi individu yang juga pantas memperoleh kedudukan serta peran yang sesuai dengan kemampuannya


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment