Pengertian Eksistensi atau Keberadaan

Table of Contents
Pengertian Eksistensi atau Keberadaan
Eksistensi atau Keberadaan
Eksistensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki pengertian hal berada; keberadaan. Keberadaan atau eksistensi berasal dari kata bahasa latin existere yang artinya muncul, ada, timbul, memiliki keberadaan aktual. Existere disusun dari ex yang artinya keluar dan sistere yang artinya tampil atau muncul.

Terdapat beberapa pengertian tentang keberadaan yang dijelaskan menjadi 4 pengertian. Pertama, keberadaan adalah apa yang ada. Kedua, keberadaan adalah apa yang memiliki aktualitas. Ketiga, keberadaan adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada. Keempat, keberadaan adalah kesempurnaan.

Konsep eksistensi ini menekankan bahwa sesuatu itu ada. Dalam konsep eksistensi, satu-satunya faktor yang membedakan setiap hal yang ada dari tiada adalah fakta. Setiap hal yang ada itu mempunyai eksistensi atau ia adalah suatu eksisten.

Berkaitan dengan eksistensi manusia atau masyarakat, konsep eksistensi ini tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan individu atau masyarakat tersebut mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itu, arti istilah eksistensi analog dengan kata kerja bukan kata benda.

Beberapa pandangan tentang eksistensi
1. Plato, forma atau esensi lebih nyata daripada kalau berpartisipasi dalam materi. Dengan mengasimilasikan keberadaan kepada esensi, materi berasosiasi dengan bukan ada
2. Aristoteles menggunakan perbedaan dualis. Ia mengasosiasikan keberadaan dengan materi yang berforma yaitu substansi seraya mengasosiasikan esensi dengan forma dan dengan unsur sebuah definisi yang benar
3. Thomas Aquinas menganut komposisi rangkap esensi dan keberadaan. Dalam komposisi pertama, materi yang berforma diidentikkan dengan esensi suatu hal. Dalam komposisi yang kedua, keberadaan sebagai suatu karunia tambahan menerjemahkan esensi ke dalam aktualitas

Bapak filsafat eksistensialis Soren Kierkegaard menegaskan bahwa yang pertama-tama penting bagi keadaan manusia yakni keadaannya sendiri atau eksistensinya sendiri. Ia menegaskan bahwa eksistensi manusia bukanlah ‘ada’ yang statis, melainkan ‘ada’ yang ‘menjadi’. Dalam arti terjadi perpindahan dari ‘kemungkinan’ ke ‘kenyataan. Apa yang semula berada sebagai kemungkinan berubah menjadi kenyataan. Gerak ini adalah perpindahan yang bebas, yang terjadi dalam kebebasan dan ke luar dari kebebasan. Ini terjadi karena manusia mempunyai kebebasan memilih.


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment