Definisi Toleransi, Tokoh, Jenis, Manfaat, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Toleransi
Toleransi

A. Definisi Toleransi

Toleransi secara bahasa berasal dari bahasa latin tolerare, berarti sabar dan menahan diri. Dalam bahasa Inggris, tolerance yang berarti membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa persetujuan. Sedangkan dalam bahasa Arab, istilah toleransi merujuk pada kata tasamuh yang berarti saling mengizinkan atau saling memudahkan. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya, termasuk penghargaan dan penghormatan terhadap perbedaan yang ada antarsesama manusia.

Toleransi mencakup sikap menghargai dan membebaskan orang lain (kelompok) untuk berpendapat dan melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita tanpa melakukan intimidasi terhadap orang atau kelompok tersebut. Sikap mau menerima keyakinan, cara hidup dan perbedaan orang lain tanpa mengkritik dan mencela. Sikap adil dan obyektif terhadap orang-orang yang gaya hidupnya berbeda satu sama lainnya. Toleransi dianggap sebagai nilai sosial yang memungkinkan orang bisa memiliki sikap yang harmonis antara orang-orang dengan karakteristik dan cara hidup yang berbeda.

Toleransi tentunya melibatkan kesediaan untuk menghindari situasi yang saling bertentangan dan bertindak secara inklusif. Pentingnya toleransi terletak pada konsepsi ruang pengakuan, yang tidak diragukan lagi menghasilkan lingkungan yang harmonis, damai dan sejahtera. Mempunyai sikap toleransi dapat menghindarkan terjadinya diskriminasi walaupun terdapat banyak kelompok ataupun golongan yang berbeda beda dalam suatu masyarakat. Pengertian toleransi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) di antaranya,
1) Sifat atau sikap toleran
2) Batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan
3) Penyimpangan yang masih bisa diterima dalam pengukuran kerja

Sedangkan pengertian toleran menurut KBBI adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Berikut beberapa pengertian toleransi menurut ahli di antaranya,
1) W.J.S Purwadarminta, sikap toleransi adalah sikap menenggang berupa menghargai dan memperbolehkan suatu pendapat atau pandangan yang berbeda. Dalam hal ini seseorang harus menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan pendiriannya.
2) Heiler, toleransi adalah sikap mengakui adanya pluralitas agama dan menghargai semua agama tersebut. Semua pemeluk agama berhak mendapatkan perlakuan yang sama.
3) Djohan Efendi, toleransi adalah sikap menghargai kemajemukan. Kemajemukan disini adalah perbedaan antar setiap individu, mulai dari perbedaan agama, suku, dan beberapa perbedaan lainnya.
4) Michael Wazler, toleransi adalah sikap keniscayaan yang harus ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Ini artinya sikap toleransi adalah sikap dasar yang harus dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.
5) Dewan Ensiklopedia Indonesia, bersikap toleransi artinya bersikap membiarkan orang lain memiliki pandangan yang berbeda. Pada umumnya manusia selalu memiliki perbedaan pandangan atau pendapat. Perbedaan ini harus dibiarkan selama masih dalam koridor yang benar.
6) Ensiklopedi American, toleransi memiliki makna sangat terbatas. Ia berkonotasi menahan diri dari pelanggaran dan penganiayaan, meskipun demikian, ia memperlihatkan sikap tidak setuju yang tersembunyi dan biasanya merujuk kepada sebuah kondisi dimana kebebasan yang di perbolehkannya bersifat terbatas dan bersyarat.

B. Tokoh Toleransi di Indonesia

1) Gus Dur, Dr. K. H. Abdurrahman Wahid (ahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Gus Dur adalah tokoh Muslim Indonesia yang yang menjadi Presiden Indonesia keempat. Beliau terkenal sebagai tokoh toleransi di Indonesia berkat pemikiran-pemikiran pluralisnya.
2) Nurcholish Madjid, adalah satu dari sekian tokoh di Indonesia yang fokus pada toleransi agama. Sama dengan Gus Dur, Nurchlish Madjid lahir di Jombang, 17 Maret 1939. Beliau memiliki pemikiran tentang pluralisme agama di mana pemikirannya ini telah banyak dibukukan.
3) Dr. Komaruddin Hidayat, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat lahir di Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953. Beliau adalah mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah yang memiliki pemikiran-pemikirannya soal toleransi. Pemikiran beliau ini sudah banyak yang dimuat di media massa.

C. Jenis Toleransi

1) Toleransi Pemikiran, dasar toleransi pemikiran atau gagasan adalah bagaimana seseorang memahami orang lain yang memiliki keyakinan berbeda dengan dirinya sendiri, bagiaman seseorang mau menerima perbedaan gagasan meskipun gagasan yang dimiliki berbeda atau bahkan bertentangan dengan apa yang anutnya.
2) Toleransi Rasial berkaitan dengan hubungan yang mungkin ada antara orang-orang dari ras atau etnis yang berbeda.
3) Toleransi beragama, toleransi berkaitan dengan rasa hormat dan menerima berbagai keyakinan yang berbeda dari ajaran agamanya.
4) Toleransi Sosial, mengacu pada keberadaan orang-orang yang masuk dalam kelas sosial berbeda.
5) Toleransi seksual, hubungannya dengan rasa hormat antara orang-orang yang berbeda jenis kelamin.
6) Toleransi budaya, yakni sikap toleransi yang saling menghargai budaya orang lain tanpa memandang rendah budaya tersebut.
7) Toleransi politik, yakni sikap toleransi yang saling menghargai pendapat orang dalam politik dan menghargai hak politik orang lain.

D. Manfaat Toleransi

1) Menciptakan keharmonisan dalam hidup bermasyarakat
2) Menghadirkan rasa kekeluargaan antar sesama
3) Menghindari perpecahan dan konflik sosial yang mungkin terjadi karena adanya perbedaan
4) Mengendalikan ego masing-masing individu atau kelompok tertentu
5) Memunculkan rasa kasih sayang satu sama lainnya
6) Menciptakan suatu kedamaian, ketenangan dan rasa aman dalam lingkungan masyarakat

E. Contoh Toleransi

1) Menghargai perbedaan antarpemeluk agama
2) Menghargai pendapat dan pemikiran orang atau kelompok lain yang berbeda dari kita
3) Membiarkan orang lain menganut kepercayaannya
4) Ketika ada orang salah dalam mengerjakan sesuatu, tidak kita hina dan caci maki
5) Saling tolong menolong untuk kemanusiaan tanpa memandang suku, agama atau rasnya


Dari berbagai sumber

Ket. klik warna biru untuk link

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment