Definisi Pergolakan Daerah, Faktor Penyebab dan Contohnya
Pergolakan Daerah |
A. Pengertian Pergolakan Daerah
Pergolakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu keadaan tidak tenang; kekeruhan dalam lapangan politik; huru-hara dan sebagainya; perjuangan hidup. Pergolakan daerah yang berkaitan dengan kepentingan politik dapat diartikan sebagai suatu gerakan sosial vertikal dan horizontal yang dilakukan serentak dengan berbagai cara untuk memaksakan kehendak atau cita-cita demi kepentingan yang tertanam dengan kuat pada suatu kelompok. Pergolakan daerah sering diwarnai kerusuhan-kerusuhan dan tindakan separatis atau ingin memisahkan diri.
B. Faktor Penyebab Pergolakan Daerah
1) Program pembangunan yang dilaksanakan tidak memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat setempat
2) Ketidakstabilan situasi politik dan keamanan nasional
3) Kurang berfungsinya lembaga-lembaga kontrol masyarakat
4) Sarana-sarana komunikasi dan interaksi sosial antardaerah di berbagai bidang tidak berjalan dengan baik
5) Masing-masing kelompok atau daerah mempunyai kesetiaan primordialisme yang berlebihan
6) Terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat
C. Contoh Pergolakan Daerah
1) Pemberontakan APRA, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dibentuk oleh Kapten Raymond Westerling pada tahun 1949. Ini adalah milisi bersenjata yang anggotanya terutama berasal dari tentara Belanda: KNIL, yang tidak setuju dengan pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) di Jawa Barat, yang saat itu masih berbentuk negara bagian Pasundan
2) Peristiwa Andi Aziz, peristiwa Andi Aziz berawal dari tuntutan Kapten Andi Aziz dan pasukannya yang berasal dari KNIL (pasukan Belanda di Indonesia) terhadap pemerintah Indonesia agar hanya mereka yang dijadikan pasukan APRIS di Negara Indonesia Timur (NIT). Ketika akhirnya tentara Indonesia benar-benar didatangkan ke Sulawesi Selatan dengan tujuan memelihara keamanan, hal ini menyulut ketidakpuasan di kalangan pasukan Andi Aziz. Ada kekhawatiran dari kalangan tentara KNIL bahwa mereka akan diperlakukan secara diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI
3) Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), pemberontakan RMS dilakukan dengan tujuan memisahkan diri dari Republik Indonesia dan menggantinya dengan negara sendiri. Diproklamasikan oleh mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur, Dr. Ch.R.S. Soumokil pada April 1950, RMS didukung oleh mantan pasukan KNIL
Dari berbagai sumber
Post a Comment