Pengertian Damai, Perdamaian, dan Konsep Perdamaian
Perdamaian |
A. Pengertian Damai dan Perdamaian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah damai memiliki pengertian tidak ada perang; tidak ada kerusuhan; aman; kondisi tenteram; tenang; merujuk pada suatu keadaan tidak bermusuhan; rukun. Konsep damai pastilah selalu membawa konotasi positif; hampir tidak ada orang yang menentang perdamaian, dan perdamaian dunia merupakan tujuan utama dari kemanusiaan. Meskipun beberapa kelompok memiliki pandangan berbeda tentang apakah damai itu, bagaimana mencapai kedamaian, dan apakah perdamaian benar-benar mungkin terjadi.
Sementara perdamaian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti penghentian permusuhan (perselisihan dan sebagainya); perihal damai (berdamai): kongres sedunia. Demikian perdamaian dapat menunjuk ke persetujuan mengakhiri sebuah perang, atau ketiadaan perang, atau ke sebuah periode di mana sebuah angkatan bersenjata tidak memerangi musuh. Perdamaian dalam arti yang luas adalah penyesuaian dan pengarahan yang baik dari seorang terhadap Penciptanya pada satu pihak dan kepada sesamanya pada pihak yang lain. Hal ini berlaku bagi keseluruhan hubungan konsentris (bertitik pusat yang sama) antara seorang dengan orang lainnya, seseorang dengan masyarakat, masyarakat dengan masyarakat, bangsa dengan bangsa dan antara keseluruhan umat manusia satu sama lainnya, dan antara manusia dan alam semesta.
B. Perdamaian Dunia
Perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagiaan bagi seluruh negara dan bangsa. Perdamaian dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi manusia, teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan, diplomat dan pengakhiran seluruh bentuk pertikaian. Sejak 1945, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan 5 anggota permanen Majelis Keamanannya (AS, Rusia, China, Prancis, dan Britania Raya) bekerja untuk menyelesaikan konflik tanpa perang atau deklarasi perang.
C. Konsep Damai dan Perdamaian
Konsepsi damai setiap orang berbeda sesuai dengan budaya dan lingkungan. Secara garis besar bisa didefinisikan melalui beberapa poin berikut:
1) Ketiadaan Perang
Definisi yang sederhana dan sempit dari damai adalah ketiadaan perang. Bahasa Roma kuno untuk damai adalah Pax yang didefinisikan sebagai Absentia Belli yaitu ketiadaan perang.
2) Ketiadaan Kekerasan dan Peperangan; Keberadaan Keadilan
Membatasi konsep perdamaian hanya kepada ketiadaan perang internasional hanya menutupi genocide, terorisme, dan kekerasan lainnya yang terjadi dalam negara. Oleh karena itu damai didefinisikan pula sebagai ketiadaan kekerasan. Banyak juga yang percaya bahwa perdamaian tidak hanya ketiadaan dari kejadian sosial yang tragis, tetapi juga kehadiran keadilan.
3) Perdamaian Jamak
Tidak ada definisi tunggal yang benar tentang damai; damai, harus dilihat sebagai sesuatu yang jamak. Di wilayah Danau Besar Afrika, kata damai adalah kindoki, yang menunjuk kepada keseimbangan yang harmonis antara manusia, dan dunia alam lainnya, dan juga kosmos. Pandangan ini lebih luas dari damai yang berarti ketiadaan perang atau bahkan kehadiran keadilan. Ide damai tidak hanya sebagai harapan dan yang akan terjadi pada suatu hari, melainkan bahwa damai hadir, bila kita menciptakan dan mengembangkannya dalam cara yang kecil dalam kehidupan sehari-hari, dan damai akan berubah secara terus-menerus.
4) Damai dan Tenang
Dalam beberapa hubungan, damai dapat menunjuk secara umum ke keadaan tenang-ketiadaan gangguan atau godaan. Bagi orang yang sering bepergian ke daerah terpencil sering kali memperhatikan perbedaan antara tingkat kebisingan antara kota dan desa; oleh karena itu muncul istilah damai dan tenang.
5) Damai dalam diri
Satu arti dari damai menunjuk ke damai dalam diri; sebuah keadaan pikiran, badan, dan jiwa, yang dikatakan terjadi di dalam diri kita. Orang yang melakukan eksperimen dengan damai dalam diri mengatakan bahwa rasa ini tidak tergantung oleh waktu, orang, atau tempat, menekankan bahwa setiap individu dapat mengalami ketenangan dalam diri di dalam suatu peperangan.
6) Damai tidak Semena-mena
Damai seringkali ditafsirkan sebagai sikap persahabatan, sportifitas, namun tidak jarang damai berpijak di tempat yang salah demi menggapai kepentingan-kepentingan tertentu. Berbicara tentang damai dan perdamaian tidak boleh melupakan aspek rakyat, kepentingan umum dalam tataran norma yang telah disepakati, sebagai titik acuan perdamaian.
Dari berbagai sumber
Post a Comment